Sabtu, 26 Desember 2015

My Boring Holiday

   Selamat malam semua... selamat bersenang-senang buat kalian yang sedang liburan akhir tahun. Enak ya kalian bisa liburan akhir tahun kesana kemari,sedikit-dikit cekrek, makan dikit cekrek,jalan lagi cekrek-cekrek, lah gue ? Gue cuma bisa mondok dirumah aja paling ujung-ujungnya kepasar bantuin nyokap dagang.
     Seperti biasanya setiap akhir tahun orang tua gue memang nggak mau ngajakin liburan katanya rame, yalah rame namanya juga liburan -_-, bukan liburan kalau nggak rame yakann? Iya ajalahh...
   Terus dikota gue juga tempat wisatanya juga kurang menarik, karena udah sering gue kunjungin. Kalaupun dikota sebelah ada yang menarik orang tua gue juga mikir-mikir ngajakin gue, mentok-mentok orang tua gue paling cuma ngajak sekedar jalan-jalan dimall,belanja yang menarik,terus makan ditempat ayam cepat saji dan terus pulang deh,biasanya sih gitu.    Liburan akhir taun gue nggak pernah keluar propinsi kata nyokap "liburan akhir tahun kurang panjang, nanti aja liburan semester 2" karena itu gue sering nagihin janji nyokap setiap liburan semester 2 liburannya keluar propinsi dan pasti jadi ya walaupun cuma Jakarta-Bandung nemuin keluarga,yang penting happy.

    Liburan akhir tahun ini kurasa akan sama seperti tahun-tahun yang kemarin "bantuin nyokap dagang" karena hanya itu yang membuat gue bahagia, terus ketawa-taw gitu sama penjaga toko sebelah atau sama pembeli, lumayanlah buat happy.
   Sebenarnya gue malas sih liburan jaga toko, karena kalau ditoko pikiran gue pengen makan mulu soalnya banyak banget kuliner-kuliner yang lewat, terus jalan kebelakang toko juga banyak sekali kuliner yang membuat gue ngiler dan pasti setidaknya gue beli biarpun sedikit, padahal itu banyak sekali mengandung lemak yang membuat badan gue jadi semangkin bengkak.
    Menurut gue sih membosankan liburan ini, tapi menyenangkan buat teman-teman gue karena semenjak jembatan kukar diresmiin beberapa minggu yang lalu, teman-teman gue yang udah punya SIM banyak yang ke Samarinda sendiri atau berame-rame naik motor, aku?  Diajakin sih sama teman-teman tapi gue nya belum punya SIM T_T , Umur gue aja "baru mau" 16 tahun gimana mau punya SIM. Sebenarnya bisa aja sih gue ikut mereka jalan-jalan tapi gue takut aja ada razia mendadak dijalan apalagi diakhir tahun katanya banyak gitu razia mendadak selain itu orang tua gue juga nggak ngebolehin karena nggak ada SIM. 
   Mungkin segini aja kali ya post gue tentang cerita liburan kali ini yang membosankan... Selamat liburan kalian yang sedang liburan.... ohiya selamat malam minggu ya bagi yang punya pasangan dan selamat sabtu malam buat yang jomblo :v


Senin, 23 November 2015

Sorry,Dedek Gemes #cerpen

'BRUKK'
seseorang menabrakku hingga semua buku yang baru saja kubeli di koperasi berjatuhan.

"Gak punya mata ya lu!"cetusku

Lalu dia hanya diam dan aku memperhatikan wajahnya

"Maaf kak!"lalu ia pergi tanpa membantuku menyusun buku-bukuku yang terjatuh.

"Kamu tidak apa-apa?"seseorang menghampiriku.

"Aku tidak apa-apa"jawabku cuek

"Nanti jam 8.30 yang meny

ampaikan materi ekskul pertama kita berdua, Kevin hari ini belum bisa masuk sekolah dan kamu yang harus menggantikannya!"jelasnya

"Baik kak!"jawabku,lalu dia pergi, dia Kak Ryan Kakak kelasku , ia adalah Ketua dari ekskul Kesenian di SMA Amandapa.

Sekarang aku sudah kelas 11 SMA. Kelasku kali ini berada dilantai 2,dari situ aku dan teman-teman aku bisa menyaksikan anak-anak yang di kerjain sama anak-anak osis, tapi dikerjainnya hanya buat kelucuan semata,tidak menggunakan kekerasan fisik kok, sebenarnya ini MOS hari kedua bagi mereka, mereka semua sudah menggunakan perlengkapan mos seperti tas kardus,topi setengah bola dan nametag yang ada nama serta Fhoto mereka.Tepat jam 8.30 mereka di perbolehkan masuk aula karna pagi itu cukup terik. Akupun bergegas menuju aula tersebut karna aku dan Kak Ryan akan menyampaikan materi serta promosi tentang ekskul Kesenian.

Sampai di aula, Osis mempersilahkan kami untuk menyampaikan materi.

"Hello semua adik-adik calon siswa SMA Amandapa perkenalkan saya Febryan Romeo biasa dipanggil Ryan... saya ketua dari ekskul kesenian dan sekarang saya kelas 12 MIA 2"Kak Ryan memulai pembicaraan.

"Dan saya Velenciya biasa dipanggil Velen, saya disini selaku seketaris ekskul kesenian dan sekarang saya kelas 11 IIS 3"aku juga memperkenalkan diriku.

Kak Ryan segera memulai menjelaskan tentang kesenian. Kesenian disekolahku ini menjadi satu ada bagian drama atau teater,tari atau dance, vocal,musik dan melukis. Disini aku mengambil kesenian Teater karna aku dari dulu cinta banget dengan dunia teater ini.

Saat-saat Kak Ryan menjelaskan aku memperhatikan wajah-wajah para calon adek kelas aku satu persatu , saat itu juga mataku tertuju pada seorang pria berkulit putih,bermata sipit dan tubuhnya juga berisi.

"Dia kan yang menabrakku tadi"ujarku dalam hati

"Dia Perfect juga..."gumamku bersuara pelan.

ternyata terdengar dengan anak osis yang sedang disebelahku.

"Ehem...Siapa Len yang perfect,gua?"tanya anak osis bernama Koko.

"Pedean lu ko, adalah adek kelas"jawabku, dengan gaya kecentilan memilin rambut panjangku.

Sesudah itu materi dari kamipun selesai, aku segera keluar dari aula begitu juga anak-anak mos keluar dari aula karna waktunya istirahat.aku dan Kak Ryan menuju kelas karena searah jadi kita sama-sama, tiba-tiba terdengar suara seorang pria memanggilku dari belakang.

"Kak Velen..." panggilnya,lalu aku dan Kak Ryan menoleh ke arah suara itu.

"Kak velen!!"panggilnya dengan senyum manisnya sambil berlari menuju arah gue, ternyata dia adek kelas yang aku perhatiin dan menabrakku tadi,tiba-tiba jantung gue berdebar-debar ketika ia semangkin mendekat.

"Kak Velen sebelumnya saya minta maaf soal yang tadi pagi, saya buru-buru, takut dihukum sama kakak-kakak osis"jelasnya dan tiba-tiba wajah menjadi seperti tidak enak setelah melihat wajah kak Ryan

"Ohiya nggak apa-apa kok"jawabku dengan senyuman yang pasti membuat dia terbayang-bayang.

"Boleh minta pin bb nggak kak!"pintanya

"Ehem"Kak Ryan berdehem,lalu memberi formulir ekskul kesenian yang kebetulan ada pin bbmku

"Ngg.. ma...makasih ya kak, permisi!"pamitnya dengan wajah takut melihat Kak Ryan.

Seminggu kemudian, sekolah sudah belajar seperti biasa,  ekskulpun sudah berjalan seperti biasa,setiap malam adek kelas itu selalu mengechat bb aku, dari Chat yang sekedar basa-basi sampai Chat yang serius seperti menanyakan tentang pelajaran,selain itu dia juga sering ngajak gue jalan,tapi selaluku tolak,jelas saja dekat dia aja deg-degan banget apalagi jalan bareng dia mungkin bisa copot jantung ini,tetapi sejujurnya aku lebih sering jalan sama Kak Ryan, sebenarnya aku tidak enak sekali dengan kak Ryan yang selalu membelikan aku barang-barang kebutuhanku,tetapi setiap Kak Ryan menembakku,aku tak pernah menerimanya.

Tepatnya pada malam kamis, Adek kelasku ini mengajakku jalan,berhubung aku sangat begitu bosan dirumah,akhirnya aku memutuskan menerima tawaran jalan sama dia,sebenarnya sih tidak mau,tapi ini hanya terpaksa. Setelah selesai berjalan-jalan keliling mall dengan tidak membeli apapun,pada akhirnya kami ke restaurant ayam cepat saji.

"Kak velen sering nggak kesini?"tanya dia.

"Sering Rel!"jawabku, ohiya nama adek kelasku ini namanya Farel.

"Sama siapa kak?"tanyanya lagi.

"Sama keluarga,teman-teman terus sama Kak Ryan juga sering banget malahan"jawab gue.

"Kak Ryan? Kak Velen sama Kak Ryan akrab gitu punya hubungan apasih?"tanyanya dengan raut wajah tidak senang.

"Teman, kitakan rekan ekskul dia ketua gua seketaris, gua udah akrab aja gitu mulai SMP di sanggar Amandapa kita latihan drama bareng"aku menjelaskan ke Farel.

"Jadi benar nih kakak nggak ada hubungan apa-apa sama Kak Ryan?"tanyanya sekali lagi, aku hanya mengangguk sambil meminum soda.

"Kak,saya boleh ngomong sesuatu nggak?"tanyanya, lagi-lagi jantungku berdebar mendengar pertanyaannya itu tetapi dengan gaya cuekku terhadap dia lalu aku bertanya balik.
"Ngomong apa ya?"

"Gini kak saya nggak ingin jadi sekedar adek kelas tapi saya sayang dan cinta banget sama kakak,kak mau nggak jadi kekasih saya?"ungkapnya, aku hanya terdiam. yap, aku shock ternyata cintaku tak sebelah tangan.

"Mungkin kakak bisa berpikir-pikir dulu untuk menerima saya, saya mau menunggu sampai kapanpun jawaban kakak kok"tambahnya.

"Saya pikir-pikir dulu ya dek"jawabku, sebenarnya aku ingin menerima saat itu juga tetapi ia menyuruhku untuk berpikir dahulu,jujur aku mementingkan perasaan Kak Ryan.

***

Siang esoknya saat jam Istirahat tepatnya saat kududuk dibangku kantin sambil makan siang bersama teman-teman tiba seseorang menutup mataku.

"Mmm lepaskan"lalu ia melepaskan tangannnya, ternyata dia kak Ryan

"Len,ini yang terakhir kalinya,dan kuharap kau menerimanya, Velen, Will you be my love?"tanyanya tanpa basa-basi dengan memberi boneka beruang pink cukup besar.

"Terima...terima...terima..."sorak teman-teman yang berada di kantin.

Aku bingung sekali, aku harus berbuat apa, jika aku menerima, aku tidak enak dengan Farell yang menunggu jawabanku, jikaku tolak Kak Ryan sudah terlalu sering aku tolak dan ini yang paling romantis dia menembakku.

"Gimana Len? Terima aja atuh!"ujar temanku yang sedang makan bareng aku.

"Iyaa..."tanpa pikir panjang aku menerima dia.

"HOREEEE .... PJ Ryan !"Sorak anak-anak

"Buat 20 orang tercepat yang beli dikantin Bu ayu"ujar Kak Ryan

Hari itu juga aku resmi menjadi Pacar Kak Ryan dan saat itu ternyata Farell menyaksikan ini semua. Aku tidak melihatnya tapi dia menyaksikan kejadian tadi ditengah-tengah kerumunan orang-orang yang menyaksikan, semua ini pasti membuatnya patah hati.

Setelah bell berbunyi semua bubar dan aku kembali kekelas,saatku melewati kelasnya, dia yang duduk didepan biasanya selalu menanti senyumanku, kali ini dia membuang muka terhadapku,aku mengerti perasaan dia, dan aku memang salah karena aku memberi kesempatan kepada orang yang terpaksa harus aku cintai.

Sepulang sekolah ia menghampiriku diparkiran, lalu dengan wajah yang tidak begitu semangat dan tanpa sepatah kata ia memberiku sepucuk surat dan segaraku buka.
"Terimakasih kak setiap malam sering balas chat saya,terimakasih kak udah buat saya beberapa minggu ini bahagia,pokoknya senang banget udah bisa kenal kakak lebih dekat,mungkin saya hari ini tampak lebih sedih karena suatu hal, tetapi mungkin kakak sangat berbahagia dengan hal itu, selamat ya kak dengan kakak itu,longlast ya... sekali lagi terimakasih kak sudah buat saya sakit hati, Dari Farell Fahlevy"
Setelah usaiku membaca dan ingin sekali meminta maaf ternyata Farell sudah pergi dari hadapanku.

"Terlambat"ujarku dalam hati,aku segera mendudukin motorku dan berjalan pulang dengan rasa yang bersalah.

Sejujurnya aku sangat bingung sekali dengan perasaanku ini, aku sangat begitu mencintai Farell, tetapi aku sungguh tidak enak jika lagi-lagi menolak Kak Ryan. Jujur, rasa cinta itu tidak bisa dipaksa, tetapi kita harus bisa belajar menghargai perasaan orang yang telah lama berjuang demi kita. Mungkin Farell tersakiti, tetapi perkenalanku dengan Farell begitu singkat dan aku belum terlalu mengenal dia lebih jauh, sedangkan Kak Ryan telah lama sekali kukenal dan cintanya begitu tulus padaku karena ia rela sekali menungguku. Karena itu kurasa Farell cukup jadi seorang adekku saja dan tidak akan lebih.

#END#




Terimakasih sudah membaca,mohon maaf atas kesalahan dalam penulisan dan kurang jelas, karena saya masih belajar, dan maaf juga atas kesamaan cerita,alur,tokoh dan judul, dan jangan lupa komentarnya untu kritik atau saran buat saya

Sabtu, 21 November 2015

Why So Friend? #Cerpen

"Hai" sapanya waktu hari kedua MOS bertemu di lobi sekolah , ya dari pakaian baju sekolah yang dikenakannya bukan baju sekolah kota disini.
"Hai juga"sapaku balik
"Namaku Haira Isabelle, biasa dipanggil Ira, nama kamu siapa?"ujarnya sambil menanya balik
"Namaku Azkia Dewi, biasanya dipanggil Kia"jawabku, 

  Selama perjalanan kami menuju Aula, dia menceritakan tentang dirinya, Dia disini tinggal bersama Tantenya , dan orang tuanya tinggal dikampungnya, karna dikampungnya SMA nya kualitasnya kurang, makanya dia ikut tantenya disini. 

  Waktu pertama kenal Ira adalah teman terbaik aku, dia selalu peduli dan selalu menyemangati aku sampai-sampai dia pernah berjanji sama aku.
"Azki..."begitulah ia memanggilku
"Azki kita harus jadi sahabat, sahabat sampai nenek-nenek , kita gak boleh kelahi satu sama lain,jujur Azki aku nyaman berteman dengan kamu dan curhatan sama kamu, kamu sudah aku anggap saudaraku sendiri!"
"Iya ,, ira aku juga senang banget bisa kenal  sama kamu" jawabku.

   Perkataan itu masih melekat dipikiranku,itu adalah  perkataan kami waktu SMA , sekarang saat kami sudah masuk di salah satu Sekolah Tinggi Kesehatan dan kami masuk jurusan yang sama, yaitu Perawat,sekarang dia sudah mengenal cinta dengan pria jurusan kedokteran.

   Pria itu tampan,ia juga sangat pintar,dan taat agama, dia juga begitu care dan sweet banget sama Ira, mungkin ini membuat Ira nyaman berada disisi Pria itu, nama pria itu Kelvin , Pria berdarah Jerman ini membuat semua wanita terpikat , salah satu nya Ira dan hanya Ira yang mampu memikat hatinya.

   Walaupun dia sudah mempunyai pacar dia tidak pernah lupa dengan aku, aku bahagia dia tidak lupa dengan janjinya, tetapi jujur setiap mereka berduaan aku selalu jadi obat nyamuk mereka, ya beginilah aku masih mengambil prinsip ku untuk single karna perjalanan karirku yang masih lama, mungkin tunggu aku berkerja barulah aku mencari pendamping hidup.

   Aku sering banget diajak Ira dan kekasih nya ketempat-tempat wisata, dan yang pastinya akulah yang jadi tukang foto mereka, adasih rasa kepingin untuk foto mesra seperti mereka itu, tapi aku selalu ingat perkataan orang tuaku yang menunggu kesuksesan karirku apalagi umurku masih muda tepatnya 20 tahun.

   Minggu-minggu berganti , aku terbangun dengan segera melihat kalender di ponsel pintarku , besok adalah hari ulang tahun Ira yang ke 21 tahun, aku dan Ira beda 4 bulan , berarti 4 bulan lagi ultah ku,Hari ini setelah pulang dari kampus aku janjian sama Kelvin untuk besok memberi surprise Ke Ira.
                                                    ***
"Azki... mau kemana habis ini?"tanya Ira setelah selesai jam kuliah
"Gue mau kerumah nenek gua, kenapa Ra?"tanyaku
"Oh gua kira mau pulang, kalau pulang ikut gitu kan searah"jawabnya
"Maaf banget Ra, gua gak pulang , gua mau kerumah nenek dulu , emang Kelvin kemana?"
"Tauk tuh katanya pulang duluan , dianya ada urusan"jawabnya dengan nada cemberut.
"Yaudah pulang dengan taksi aja ya, ada ongkos gak lu? Perlu aku pinjamin atm, hahaha"tawarku
"Gak perlu... udah lah gua mau cari taksi dulu...hati-hati ya jangan ngebut ya mblo!"ucapnya
"Ya... salamin gue ye kalo kang taksinya ganteng..."

   Aku pun langsung cus ketempat yang sudah ditunggu oleh Kelvin,sebenarnya sih aku gak enak dengan Ira, apalagi dia pulangnya dengan taksi,tapi yasudahlah karna dia mau ultah, aku dan Kelvin sama-sama ingin memberi surprise, lagian kita jalan sebentar aja kok,nggak ada maksud lain.

   Kelvin membeli berbagai macam hadiah, seperti Boneka beruang yang gedenya sama kayak Ira,dan pastinya ada bunga di tambah lagi ada coklat yang besar,dan hadiah yang lainnya. Sedangkan aku membelikan sepasang Heels, dan beberapa pakaian yang ia inginkan tapi belum kesampaian.

   Terakhir kita ketempat pesanan kue sambil menunggu kue nya kita minum kopi dulu di Cafe sebelah kedai kue,tiba-tiba ada seorang wanita menghampiri kami.
"Hai... Kelvin... ehh sama Azkia... Ira mana?"sapa seorang wanita sambil menanyai keberadaan Ira.
"dirumah"jawab Kelvin singkat
"Waw keren ya Azkia..."ujarnya
"Lo sendiri dengan siapa?gabung aja!"ajakku
"Nggak kok tadi sama temen udah duluan, yaudah gue pulang ya!byee!"pamitnya.

   Hari yang ditunggu-tunggupun tiba, ini semua udah direncanain , aku dan Kelvin sudah memberi tau tante dan adek sepupunya jangan membiarkan Ira jalan,dan suprise pun berjalan lancar.
"Dari kemarin ya kalian berdua sok sibuk gitu... ternyata bikin surprise buat aku... makasih ya...!"ucap Ira sambil memeluk aku.
"Apasih yang nggak buat Haira...Ira kan udah 21tahun nih, udah tambah dewasa semoga cepat ya nikahnya sama Kelvin"doaku sambil menyentuh hidung mancungnya Ira.
"Iihh kamunya kapan nyari cowo?"Tanya Ira dengan nada ngejek sembari mencubit pipiku
"Ira mah gitu"
"Yaudahh... habis ini kita makan-makan ya di tempat cafe baru perempatan jalan okehh!"ajaknya.

   Saat itu aku lagi duduk diteras kelas kampus, bagai disambar gledek,tiba-tiba Ira dengan dikawal seorang wanita menemui aku dengan marah-marah yang membuat aku terkejut siang hari itu.
"Azkii !!! Lu jahat!"Ucapnya berkali-kali
"Aku jahat kenapa Ira?"tanyaku langsung beranjak dari kursiku.
"Lu nggak usah sok polos! Lu itu Prinsip Jomblo ya JOMBLO aja !!!"teriaknya dengan amarah yang membuat para mahasiswa lain mengerumunin kami.
"Aku emang jomblo Ra!tapi Aku salah apa?"tanyaku, karna aku benar-benar tidak tau.
"Lo sering jalan kan sama Kelvin? Yakan? Gua tau itu! lo suka sama kelvin! Tapi jangan gini caranya Kiaa!"Ujarnya sambil mendorong pelan bahuku.
"Kapan Ra aku jalan sama Kelvin? Mana buktinya?"tanyaku.
"Nih Lo nyebrang sambil gandengan tangan sama Kelvin!!dasar penghianat!"tambah Mila teman kampus kami sambil memberi foto.
"Okehh itu foto saat beli kue ulang tahun buat lu dekat cafe manis pahit, itu saat aku mau nyebrang aku gak tau juga dia gandeng aku, lagian ini narik baju doang bukan yang sosweet-sosweet.."jelasku
"Iya tapi aku sakit hati ! Nihh mila sering meliat lu jalan berdua sama Kelvin!"
"Terus kamu percaya?"tanyaku
"Aku percaya, kenapa?"Ira menanya balik
"Mil maksud lo apaan sih?"tanyaku, Mila hanya diam dengan muka liciknya.
"Mila nyamperin kamu kan pas lagi dicafe, terus kamu suap-suapan kan dengan Kelvin!"tambah Ira
"Gua gak suap-suapan , eh lu mil pintar banget sih ngaco nya!"
"Ohya?"Mila dengan nada ngejeknya
"Okehh seterah kamu Ra! Kalau kamu lebih percaya mila yang jelas aku gak pernah jalan sama Kelvin selain lu yang ngajak jalan gue dan selain momen ultah lu !!"tambah ku, aku pun pergi dari kerumunan mahasiswa dan para mahasiswa pun menyoraki aku.

    Hari-hari pun cepat berlalu,mengapa Ira secepat itu berubah , dia memilih sahabatan dengan Mila dan percaya akan setiap perkataan mila , setiap berpapasan dikampus Mila selalu menatapku sinis, segampang itu Mila menghipnotis Ira.

   Aku bingung sekali harus berbuat apa,setiap aku mencoba menyapanya dia selalu membuang tatapan , setiap mencoba menelpon atau mengechat nya dia gak pernah mau membalas.

   Aku hanya bisa berharap kelak dia pasti tau siapa yang sebenarnya salah, hanya waktu yang bisa menjawabnya, aku hanya meyakinkan bahwa dia bukan lah yang layak disebut sahabat sejati, karna sahabat sejati tidak mungkin mempercayai orang lain tanpa bukti yang jelas.
--------------End----------------
Terimakasih sudah membaca , mohon maaf atas kesalahan dalam penulisan atau kesamaan judul ,tokoh atau alur , terus gaje , dan gak dapat perasaannya , karna saya masih belajar , jangan lupa like atau saran di komentar bawah, terimakasih :)






Sabtu, 10 Oktober 2015

Terlambat kusadari

Cherry itu nama buah , tapi itulah nama panggilan aku sehari-hari , Lyra Rikayla itu lengkapnya , entahlah kenapa aku bisa dipanggil Cherry, okeh lupakan.
Sekarang aku sudah duduk dibangku kelas 12 , tepat nya 12 Sains 1 di sebuah SMA favorit dikotaku.
Dikelas aku memang termasuk kategori anak-anak yang dibilang pintar, itu hanya menurut mereka tapi menurut aku , aku biasa saja , aku sama seperti mereka.
Bahkan kata mereka "aku cuek" Yess... aku hanya berbicara sepentingnya, aku malas sekali untuk membicarakan hal-hal yang tak penting seperti teman-teman ku yang lain yang hobinya hanya bergosip ketika pelajaran kosong atau istirahat.
Didalam hidupku yang penting adalah Sukses, demi kesuksesanku kelak nanti makanya aku belajar kapanpun dan dimanapun,
Cinta? diumurku yang 17tahun ini aku masih single, aku tak pernah peduli dengan cowok-cowok disekitarku, walaupun kata mereka aku itu cantik,manis,putih dan apalah gitu, aku tak peduli, walaupun sejauh ini hanya beberapa yg berani mengungkapkan perasaannya , itu kuhargai tapi untuk yang namanya pacaran "No" dalam hidupku saat ini.
***
Pagi itu aku berjalan di trotoar depan perumahanku menunggu taksi, hari ini memang menyebalkan, karna Papa aku tugas keluar negeri dan Mama aku juga sibuk dengan usaha baru nya di luar kota, memang sih dari kecil orang tua ku tidak membiasakan aku memakai pembantu , jadi kalau orang tua ku sibuk ya pergi sendiri saja.
Sesampainya aku disekolah tepatnya dikelas , kelas dalam keadaan kosong, hanya 3 tas yg ada dibangku, mungkin kekantin pikirku,tetapi aku melihat bangkuku disebelah bangku ada tas dan tas itu asing bagiku.
"Hmm karin pasti tas baru..."ujarku dalam hati sambil memindahkan tas itu aku melihat bayangan.
"Ehh itu tas aku... mau kamu kemanain?"tanya seseorang di belakangku yang membuatku terkejut,aku memutar balik tubuhku karna suara itu asing bagiku.
"Lu siapa? Kenapa lu taruh disini tas lu?"tanya gue to the point.
"Ohiya,aku anak baru, gue Leonel Octorio , biasa dipanggil Lio , nama kamu siapa?"tanyanya sambil menjulurkan tangan
"Cherry..."jawabku cuek sambil menaroh tas nya kembali.
"Buah?"tetapi aku hanya mencuekin nya,lalu pergi sambil menggotong beberapa buku Fisika.
Tak lama itu pelajaran mulai, pelajaran hari itu dibuka dengan ulangan harian Fisika, pagi itu tak ada perkenalan untuk anak baru yang duduk tepat disebelahku,karna guru fisika ini sedikit killer dan cuek pastinya.
Tampak anak baru itu sperti kebingungan , kurasa dia ingin mencontek jawabanku tetapi dia tak bisa jelas saja aku menutup jawaban ku , dia ingin meliat kesamping itu dinding , liat kebelakang tak mungkin , setiap gerak-gerik kita selalu diliat guru fisika ini yang sedang duduk sembari memainkan laptopnya.
Beberapa hari berikutnya,tepatnya jam istirahat,aku mendengar percakapan beberapa cowok yang tak jauh dari aku duduk dikelas.
"Kira-kira anak baru itu betah tidak ya duduk dengan Cherry ?" Tanya seorang pria
"Betah mungkin , mau duduk sama siapa lagi dia , selain sama Cherry hahaha"jawab dari seorang pria bernama Bobby yang pernah aku tolak, lalu mereka tertawa bersama tak lama itu Lio masuk kelas.
"Woy! Anak baru!"panggil mereka, lalu dia mengahampiri mereka.
"Lio , enak gak duduk sama si jutek itu?"tanya Bobby
"Enak , kenapa ya?"tanyanya seperti cuek
"Wahh...wahh...wahh... belum tahu lu yo, si Cherry tu kayak apa!"tambah Andre salah satu cowok yang pernah aku tolak juga.
"gue tau kok dia cuek kan ?emang kenapa?"tanyanya lagi.
"hmm... jangan...jangan lo suka sama Cherry?"tanya Satunya bernama Opy
"Sorry single itu prinsip"jawab Lio,lalu pergi.
Seiring jalannya waktu berbagai cerita tentang dirinya aku dengar dari berbagai kicauan mulut, dari situ sudah jelas ternyata Lio bukan anak yang sembarangan , ternyata Lio anak yang pintar dan hingga pada semester kelima Lio lah sang juara kelas, dia telah mengambil posisi peringkatku yang bertahun-tahun ku duduki sejak semester 1 kelas 10 sampai semester 4 kelas 11 yang lalu aku selalu menduduki peringkat pertama, tetapi semester 5 kali ini peringkatku menjadi yang kedua.
"Aku sudah membuat orang tuaku kecewa"Ujarku dalam hati saat melihat daftar rengking yang ditempel walikelas di Papan Pengumuman kelas.
'BBUMMM' aku mengetuk mejaku tak lama itu datang Lio menghampiriku
"Cherr... maaf!"ucapnya sambil menjulurkan tangannya
"Maaf untuk?"tanyaku.
"Iya maaf aja, aku tau kok kamu itu selalu juara dari kelas 10 , dan dari beberapa teman mu kamu juga memang sering juara dari SD!"
"Terus?"dengan muka cuekku
"Yaa maaf aja ... aku tau kamu kecewa walaupun peringkatmu turun nya cuma satu langkah saja"
"Nggak... ngapain aku kecewa...? Diatas yang terbaik masih ada lagi yang paling terbaik dan seterusnya!"
"Bagus,Kamu wanita yang cerdas"
"Terimakasih..."lalu aku pergi.
Semenjak hari itu entahlah apa yang membuat Lio semakin sering mendekati aku, entah ini hanya perasaanku atau ini dia memang ada rasa dengan aku, aku juga tak mengerti. Tetapi dia lebih menjadi sering mendekati aku tentang menanyakan pelajaran, bahkan dia sering mengajak ku belajar bersama.
Pernah suatu ketika kita belajar berdua di sebuah Cafe saat mendekati UN.
"Jadi gini Lio caranya itu diginiin dulu baru dibagi 1000 terus kayak gini dan kali hasil yang ini... kamu coba deh ngerjakan sendiri..."aku memberikan pensil, tetapi Lio seperti serius memperhatikan wajahku.
"Lio... yo! Kerjakan!"suruhku,lalu dia terbangun dari tatapannya.
"Hah iya apa Cherr?"tanyanya
"Iihh kamu mah... tadi dengar gak sih?"tanyaku
"Dengar..."
"Yaudah kerjakan!"
"Tapi Cherr..."
"Kenapa lagi Lio?"
"Gini Cherr... aku mau ngomong sesuatu..."
"Hmm??"
"Aku Sayang kamu Cherr!"Ujarnya spontan , dan aku hanya bisa diam.
"Cheery mau nggak jadi pacar Lio?"tanya nya , aku hanya bisa diam , beberapa menit hening, aku langsung mengalihkan pembicaraan
"Ahelahh... belajar dulu ... ingat 3 hari lagi UN kamu malah ngomong yang aneh-aneh"jawabku
"Hehehe maaf jutek!"cengirnya dengan wajah sepertinya sedikit sedih, kamipun kembali belajar.
Hari UN pun tiba, pagi itu aku melihat seiisi kelas sudah penuh, aku melihat jam, 5 menit lagi  akan bell tetapi aku melihat bangku kosong yang tepat dibelakang bangku Karin.
"Cherry, Lio mana?" Tanya Karin
"Tau tuh..."
Bellpun berbunyi, aku seperti khawatir dia kenapa-kenapa, yap, ini UN penentuan kelulusan tetapi dia malah tak datang-datang, tak lama itu pengawas dari SMA lain datang.
"Ini kosong? Kemana orangnya?"tanya pengawas.
"Gak tau buk!"jawab yang lain, tak lama itu Waka Kesiswaan sekolahku datang.
"Permisi buk... selamat pagi semua... Ohya soalnya Leonel Octorio mana ya buk, anaknya lagi sakit parah buk , sekarang lagi dirawat di RS kota"ujar Bapak Waka Kesiswaan, Ibu guru dari SMA lain itu memberikan soal yang lebih tadi yang memang seharusnya buat Lio, jujur aku sedikit terkejut mendengar Lio sakit parah, yap, padahal 3 hari yang lalu dia masih sehat, masih tertawa bersama aku, belajar bersama aku malah.
Pulang sekolah, aku bersama Karin dan beberapa teman perempuan lainnya, mendatangi rumah sakit tempat Lio dirawat. Sesampai kami disana, kami berpapasan dengan Pak Kiko Waka kesiswaan sekolah kami, lalu beliau menunjukkan tempat Lio dirawat , tepat didepan ruangan, ada Mami Lio yang menunggu diluar.
"Siang tante..."sapa kami
"Tante , Lio sakit apa?"tanya Karin tapi tak digubris mamanya Lio
"Cherry...akhirnya kamu datang"ujar Mami Lio , sontak Karin langsung menatapku iri.
"Ohiya, Lio lagi diperiksa siang Cherr, smoga kondisinya lebih baik ya!"harapan Mama Lio
"Iya tante"jawabku dengan fake smille, lalu mamanya Lio memegang tanganku.
"Maaf tante sebelumnya, kalau boleh tahu, Lio sakit apa ya tante?" Tanyaku.
Tetapi mama Lio hanya bisa terdiam dengan wajah sedih.
"Maaf tante..."ucapku sambil tertunduk
"Itu cheer... Ka..ka...kanker Cherr... kanker darah!"jawab mama Lio sambil mengeluarkan air mata dan memeluk diriku, aku merasa bersalah dengan pertanyaanku itu tadi.
"Yaallah tante"aku ikut meneteskan airmata
****
Haripun berganti-ganti setiap harinya , Malam ini adalah malam perpisahan ku , dengan hasil kelulusan yang sangat memuaskan dan aku serta teman-teman ku mendapatkan universitas yang diinginkan. Malam ini adalah acara perpisahan dan pelepasan alamamater sekolahku , sebenarnya ini acara ini acara yang tak ku inginkan , karna bisa jadi ini adalah pertemuan terakhirku bersama teman-temanku serta guru-guruku.
Acara pertama dibuka dengan paduan suara sekolah , yang pasti anak-anak itu menyanyikan hymne sekolahku.
Selanjutnya di lanjutkan dengan sambutan-sambutan dan juga penyerahan hadiah untuk siswa yang berprestasi dan yang pastinya aku maju mengambil hadiah atas prestasi yang ku raih selama bersekolah disini dan hingga acara berakhir ditutup dengan kabar yang sungguh mengejutkan bagi semua siswa dan juga guru.
Seorang guru mengumumkan sebuah berita duka, yap, dia teman akrabku,teman yang sangat aku sayangi dia adalah  Leonel Octorio ,biasa disapa Lio sudah pergi meninggalkan kami selama-lamanya, semua siswa nangis mendengar kabar itu bahkan beberapa guru ada juga yang menangis.
Lio yang baru saja aku kenal ternyata secepat itu pergi , pergi untuk selama-lamnya, hati ini sedih karna di akhir hayatnya aku tak bisa buat dia bahagia, aku malah membuat nya sedih gara-gara sering menolak cintanya,jujur aku merasa bersalah, bersalah dengan nya dan bersalah karna membohongi perasaanku sendiri, sungguh aku tak mengerti bahwa itu adalah perasaan cinta. Perasaan yang pertama kali ku alami.
Keesokan harinya dihari yang mendung seperti hatiku, aku bersama karin menyusul ke pemakaman tempat Lio di makamkan , disana masih banyak sekali keluarga-keluarganya Lio yang akan pulangan dan ditempat pemakaman hanya ada Mama,papa dan 2 Adeknya Lio yang masih kecil. Melihat aku disitu mamanya Lio memelukku.
"Cher .... cher... cherry te..te..rimaka...kasih sa...sayang ya , u...udah mau jadi te...teman baiknya Lio diakhir u...umurnya, maafkan Li..lio ya cherr kalau Lio a..a...ada salah sa...sa....sama Cherry , nyakitin ha..hati Cherry"pinta mamanya
"Iya tante, se...seharusnya Cherry ya...yang mi...minta maaf karna...karna Cheery belum men...menjawab pertanyaan Li...lio,n..ja..wab cin...cintanya Li..lio"aku langsung menangis sejadi-jadinya.

Seandainya Lio masih ada aku pasti menerima cintanya apa adanya, tetapi semua itu terlambat...sangat...sangat...terlambat. karna aku terlalu memikirkan ego ku untuk kesuksesan ku kelak . Padahal Lio juga bisa menjadi penyemangat hidupku untuk kesuksesan nanti , tetapi apalah ini semua sudah terlembat , andai saja waktu itu bisa diulang .

***
Terimakasih sudah membaca , mohon maaf atas kesalahan dalam penulisan atau kesamaan judul ,tokoh atau alur terus gaje , dan gak dapat perasaannya , karna saya masih belajar , jangan lupa like atau saran di komentar bawah terimakasih :)

Senin, 07 September 2015

#Cerpen "SEPATU Kita"

Sore itu aku duduk diteras belakang rumah sambil melihat hujan yang jatuh satu persatu kehamparan rumput taman belakang rumahku ini, serta percikan airnya yang mengotori lantai dekat aku duduk.

Sembari menunggu balasan chat temanku , aku mengingat sesuatu , mengingat masa kecilku tepat di samping rumahku ada 3 rumah sahabatku, mereka adalah Sendy , Panji dan Uta, mereka sahabat kecilku yang sudah tumbuh menjadi pria dewasa seperti diriku sudah menjadi wanita dewasa.

Aku mengingat setiap pulang sekolah atau libur sekolah kita sudah ngumpul disini, mereka membawa mainan kesayangan mereka. Sendy dan Panji membawa robot-robot , Uta membawa mobil-mobilan sedangkan aku membawa bonekaku.

Layaknya anak-anak kita bersenda gurau sambil memainkan maianan yang kita punya , rumah kita tak satu , keluarga pun bukan tetapi hamparan rumput ini yang menyatukan kita untuk wilayah kita bermain , memang dulu pemilik tanah ingin membuka taman umum di sini tetapi sampai sekarang tetap hamparan rumput yang tiap sebulan sekali di potong ayahnya Uta, betapa baiknya ayah Uta memesan ayunan besi untuk kami berempat dan kursi panjang untuk kami bermain.

Tetapi silih berganti , hari-hari itu semua sudah berlalu rumput yang dulu ku lihat pendek-pendek , sekarang sudah panjang-panjang dan tak terawat, ayunan besi yang dibeli Ayah Uta sudah berkarat , tak cantik seperti dulu lagu serta penuh lilitan rerumput liar , kursi panjang yang dulu ada disini juga sudah lapuk.

"Perasaan baru kemarin aku bermain sama kalian disini"ujarku dalam hati
sekarang kita sudah dewasa dan masih bersahabat seperti dulu tetapi kita tak ada lagi yang membawa mainan kesayangan , hanya handphone kesayangan jika kita ngumpul dicafe atau restoran .
Waktu SD , SMP kita berempat tidak satu sekolah , hanya SMA kita ngumpul dan satu sekolah dengan jurusan yang sama , tetapi baru kelas 12 ini kita berempat ngumpul di satu kelas yang sama.
Pada saat itu ntahlah apa yang aku rasakan aku senang sekali curhat bersama Uta.
"Tasya, gue masih bingung dia itu siapa sih ?"tanya Uta sambil menggaruk kepala nya yang tak gatal itu "Jujur aja kali sama gue, janji deh nggak gue bocorin ke Sendy atau Panji, kali aja gue kenal sama dia ntar gue comblangin deh"menyidorkan kelingkin, tetapi aku hanya diam.
"Siapa Tas??"tanyanya lagi
"Tapi janji ya Ut!awas lu beri tau ke orangnya!"aku membalas kelingking Uta.
"Oke Tasy...!"jawabnya
"Jadi gini Ut, gue suka Sama Panji"jawabku dengan kepala tertunduk, ya ini salah ,kesalahan besar diriku menyukai sahabatku sendiri.
"HAH! Panji? Panjiandri Samuel ?"tanya Uta lagi dengan muka terkejut dengan nada keras, pada saat itu kami dilantai dua rumahku , jadi tak mungkin Panji mendengarnya apalagi sebelah ku rumah Uta lalu rumah Sendy baru rumah Panji.
"Iya Putra... Tasya suka sama Panji!!"jelasku dengan nada lembut
"Ehh Tasya Febiola Oktavi lo waraskan ?"tanyanya mengecek dahiku, aku hanya mengangguk kecil, "oke-oke gue tau Panji itu ganteng,pintar, pendiam tapi dia itu...lo tau sendiri gak tau pacaran , dia cuek sekali sama cewek, dia hanya baik sama kamu doang tasy!!"jelas Uta
"Nah karena itu Ut ! Gue suka sama Panji !"ujarku.
"Hmm... Oke...oke... gue akan usahakan gimana caranya lo bisa jadian Sama Panji!"ucap Uta.
"Tasyaaa.... Ada Panji dan Sendy nih dibawah !"teriak kakakku dari lantai bawah.
"Suruh naik aja!"jawabku teriak sambil menengok ke arah bawah tangga. Merekapun naik dan membawa Martabak Manis rasa kesukaan kami berempat.

Hari-hari berganti, bulan juga berganti saat itu kami baru saja melewati masa-masa sibuk ,sibuk dengan Ujian Nasional tapi sedikit lama dari itu hasilnya diumumkan dan kami resmi dinyatakan lulus.
Sebagai merayakan kelulusan malam itu kita merayakan ke cafe termahal dikota ini.
"Malam ini ada kejutan buat kamu...aku harap kamu senang-Uta"sebuah massage yang masuk di ponsel ku.

Akhirnya sampai juga aku di sebuah Cafe, walaupun rumah kita dekatan tetapi kita berangkat nya tidak bersama-sama. Aku duduk didekat Sendy yang sedari tadi sudah datang.
"Eh Tas..."sapanya, aku hanya senyum , aku memang sedikit kurang akrab sama Sendy, kalaupun terlihat akrab kalau ada Uta atau Panji saja.

Tidak lama itu Uta dan Panji datang dengan basah kuyup , baru saja hujan datang mengguyur kota ini pada saat itu, kami segera memesan makanan dan minuman sambil menunggu pesanan datang Uta memulai pembicaraan.
"Tasya... lu mau tau gak apa kejutan buat lo?"tanya Uta
"Kejutan apaan sih ? Lu mau ngasih kejutan ngomong-ngomong aneh!"heranku
"Sen... ngomong dahh!ahh.. lama amat"seru anji, aku hanya bingung karna Sendy memegang tanganku.
"Jadi gini tasy, kita udah lama banget dari kecil sahabatan dan jadi gini waktu baru masuk SMA dulu itu aku merasakan ada yang beda sama kamu, apalagi dari kelas 10 sampai lulus kita sekelas terus , rasa itu semangkin menggucang hatiku,untuk mengungkapkan ini,tapi aku takut ... takut sahabat baik ku pergi, malam ini aku mau ngungkapkan bahwa aku sayang, aku cinta kamu, aku gak mau lagi berlama-lama jadi sahabat mu saja"jelasnya panjang.
"Tasyaa , mau kan jadi kekasihku?"tanyanya , aku hanya diam , aku mengira kejutan Uta itu Indah, ya seindah janjinya akan mendekatkan ku ke Panji, tapi kejutan itu membuat persahabatan kita pecah,karena aku menolak Sendy mentah-mentah pada malam itu.
Semenjak malam itu aku tak pernah menghubungi mereka, esok harinya aku langsung mengambil pesawat tujuan kampung kelahiran ku untuk melanjutkan kuliah disana.
                                ***
7 tahun berlalu aku sudah tamat s1 Sarjana Akutansi dan aku juga udah bekerja disebuah perusahaan asing di kota itu, selama itu aku tak pernah berkomunikasi sama mereka dan kembali kekota ini.

Dan pada akhirnya aku memutuskan untuk kembali kekota yang sudah membesarkanku ini, aku akan mencari pemgalaman bekerja disini.

Sesampai disini aku sudah disambut oleh mereka , mereka Uta,Sendy dan Panji tampak Panji dan Sendy sudah menggandeng wanita, bahkan wanita yang digandeng Panji sudah menggendong bayi.
"Hey Tasya!"sambut mereka sambil meyalami diriku.
"Tasy... wah ditembak Sendy aja ngambek sampai 7 tahun gak ngubungi kita!"ujar Panji
"Apaan sih , gue kan emang udah niat di kampung kelahiran gue kuliahnya"jawabku
"Tapi jangan sampai putusin komunikasi juga kali"sambung Uta
"Iya lagian kan kita SePaTU ya nggak.."tambah Uta
"Sendy,Panji, Tasya Uta!"sambung Panji
"Hah Bisa aja...Btw ini bini lo Pan, eh Sen?"tanyaku
"Iye Bini gue Tas, kenalin Eca anak IPS dulu , nih baby gue baru aja lahir sebulan yang lalu"jelas Panji
"Oh eca ... wahh beda banget perasaan lu gendut dulu Ca, eh Dapat Cogan SMA dulu, hehe"Pujiku
"Hehehe, bisa aja lo Tasy..."jawabnya
"Terus...terus.. ini bini lo Sen?"tanyaku lagi
"Iyalah... baru aja gue nikah 3 bulan yang lalu"jawabnya
"Lu mana Ta?"tanyaku
"Belum ada Calon Tas"jawabnya
"Yaudah Putra sama Tasya aja !"sambung ayahku yang tiba-tiba datang sambil merangkul aku dan Uta.
"Wah boleh tu om!"ujar mereka bertiga bebarengan
"Putraa... Suruh mama papa mu temuin om ya... nanti kita susun acaranya!" Suruh Ayahku
"Okeh om"
Ternyata memang sudah direncanakan pernikahan ini , dari dulu Mama papa Uta dan Ayah Bunda ku memang sudah menginginkan kami menikah kelak , dan resepsi kami akan dilaksanakan bulan besok , semoga aku bahagia bersama Uta ... Sahabatku...

************************************************
Terimakasih sudah membaca mohon maaf bila ada kesamaan ide cerita, atau gak jelas , gak nyambung dan kesalahan dalam penulisan , terimakasih jangan lupa coment (kritik saran) dan + yaa..






Minggu, 16 Agustus 2015

17 agustus #70tahun

17 agustus tahun 45 itulah hari kemerdekaan kita... hari merdeka... nusa dan bangsa... hari lahirnya bangsa indonesia... merdekaa...


Selamat Siang , Bagi kalian yang baca paragraf pertama sambil nyanyi ... sesuatu banget dehh... *prok-prok*


karna hari ini tanggal 17 Agustus maka tema kali ini berkaitan dengan 17 agustus.
17 Agustutus 1945 adalah tanggal kemerdekaan kita tepat nya 70 tahun yang lalu diresmiin dengan Pak Soekarno dan Hatta dengan membacakan teks Proklamasi dan dihadiri banyak rakyat indonesia.
Tepatnya pada saat itu pastinya aku belum lahir karna nenekku juga belum lahir pada saat itu.


Setiap tanggal 17 agustus atau hari ini dari Sabang sampai Marauke, Dari anak SD,SMP,SMA, Orang kantoran , orang Umum dan yang lain-lain melaksanakan upacara bendera untuk menghormati para pahlawan yang berjuang sampai titik darah penghabisan untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia tercinta ini.

kalian udah upacara 17 agustus belum tadi pagi ? Aku sih udah .. gila capek banget berdiri lama banget... by the way, ada yang ikut upacara di istana presiden gak?? Aku ikut sih cuma kemaren aku sibuk jadi digantiin deh .. maklumlah orang sibuk...

Ohya , Selain ada upacara 17 agustus , ada pemasangan bendera yang dilakukan hanya setahun sekali tepatnya disetiap rumah pasti memasang bendera merah putih tepat di depan rumahnya sebagai simbol merayakan 17 agustus dan uniknya pemasangannya sehari , dua hari atau seminggu sebelum 17 agustus bendera itu sudah di pasang depan rumahnya

serta ada atribut benda lainnya atau umbul-umbul sudah lengkap didepan-depan rumah mereka dan para penjual bendera , umbul-umbul mendadak banyak dan banyak yang untung ketika dekat 17 agustusan .


Selanjutnya pasti ada yang namanya Lomba 17an , lomba itu terdiri dari :
1. Lomba makan kerupuk
2. lomba masukin paku dalam botol,

3. lomba balap karung,

4. lomba cari duit di dalam tepung pakai mulut,

5. Lomba bawa kelereng pake sendok,

6. lomba gigit koin, 

7. lomba balap bakiak, 

8. lomba joget balon (maap ya dek potonya),
9. dan pastinya ada lomba tarik tambang

10. serta lomba panjat pinang

Sedikit cerita, waktu masih duduk di bangku sekolah dasar aku sering banget ikut lomba 17an yang diadakan dekat rumahku, dan paling berkesan waktu itu aku juara 2 lomba makan kerupuk, ea... bahagia aja gitu ya walaupun hadiah nya cuma buku 1 pack, kotak pensil yang didalam nya 1 pensil,1 penghapus , 1 penggaris serta 1 baju kaos biasa yang tak muat dengan aku  . 


Selain itu pernah juga diadakan disekolah aku ikut tarik tambang dan kelas ku menang juara pertama  jelas saja didalam kelas ada 4 anak yang tubuh nya besar termasuk aku . Ohiya besok selasa sekolah ku juga akan ngadain lomba 17 agustus dan aku mau ikut lomba makan kerupuk doain aku ya readers supaya menang... aamiin 


 *************=**********************


Mohon Maaf jika ada kesamaan ide dan foto, kesalahan dalam penulisan , kurang jelas , dan segala kesalahan ku , terima kasih sudah mau mampir jangan lupa tambah + nya yaa ...

Senin, 20 Juli 2015

TEKA TEKI DIARY

Sendiri... sendiri ... aku selalu sendiri. Sendiri sambil menangis di ujung tempat tidur sambil bertanya-tanya dengan diri sendiri.

"Siapa aku?"
"Siapa Orang tua ku?"
"Dimana mereka berada?"
"Mengapa mereka tega tinggalin aku?"

Pertanyaan ini yang selalu ku ucapkan dalam hati dan juga selembar kertas di diary ku jika aku teringat sosok orang tua yang tak tau bagaimana wajahnya dan tega tinggalin aku yang pada saat itu masih suci ditempat panti asuhan ini.

Memang aku disini tak sendiri , banyak juga teman-teman dipanti asuhan ku ini yang mengalami seperti aku merasa sendiri karena orang tua melantarkan mereka begitu saja , padahal jelas-jelas kami adalah titipan tuhan, tetapi mereka membuangnya begitu saja.

Selain itu, yang membuat aku sedih "Mengapa aku lahir tak sempurna?". Jika ku melihat teman-teman pantiku , teman sekolahku , dan juga sekelilingku mereka begitu sempurna mereka bisa dengar sesuatu tanpa alat bantu dan mereka bisa biacara lancar dan bisa menyanyikan syair-syair dengan indah, tapi diriku ? Diriku hanya bisa mendengar sesuatu menggunakan alat dengar yang diberikan oleh orang baik padaku dulu, tapi aku tetap tak lancar bicara dari kecil, aku seorang tunarungu.

Semenjak kelas 4 SD aku disekolahkan oleh pihak panti asuhan disekolah biasa , jelas saja aku senang , selain dapat beasiswa karna kecerdesan otakku pada saat itu , aku mendapatkan teman-teman sempurna yang sangat baik kepadaku dan terima aku apa adanya. Walau begitu aku tetap bersedih jika aku hanya dikamar sendiri , karena kamar di pantiku ini kecil-kecil jadi 1 orang satu kamar jadi menurut aku pantiku ini kayak hotel.

6 tahun kini berlalu , sekarang aku sudah naik kelas 10 Sekolah Menengah Atas.
"Arsyell!"panggil seseorang dari 3 orang yang berada disitu.
"Arsyell ternyata kau disini, dari tadi kami mencari mu!"ujar Sista si cantik yang rambutnya sering diurai panjang, aku membalas dengan bahasa isyarat.
"Oo kamu dari toilet , mengapa tak mengajak kita?"tanya Refi sigadis gemuk yang hobynya kelahi jika ada yang membullyku.
"Auu keeyet!"jawabku sambil memperagakan artinya 'aku kebelet'.
"Yaudah kita kekantin yuk !"ajak Selvi cewek berambut pendek dengan kacamata besar, wajah nya persis kayak Velma diserial scooby doo itu, kamipun segera menuju kantin sekolah. Sista,Selvi, dan Refi sahabatku sejak kelas 4SD dulu.

Siang itu aku baru pulang sekolah, saat aku memasuki pintu kamar dipanti aku menemukan kotak kado kecil dan saat ku buka berisi Jam, jam saku yang lucu , jelas saja bentuknya seperti 'Love' setengah , aku rasa aku ada penggemar rahasia.

Seminggu dari hari itu , lagi-lagi saat aku pulang sekolah aku mendapatkan kado kecil tepat di depan pintu kamarku, aku pun segera membuka kado itu dan aku mendapatkan buku diary setengah 'love' tetapi buku ini sebenarnya tampak sudah lama , tercium bau usang tetapi bentuk nya sangat lucu.
"Lumayan lah buat terjemahkan bahasa ku!"ujarku dalam hati

Dan semenjak saat itu aku selalu mendapatkan kado diary berisi uang yang lumayan banyak , dan herannya tak ada satu katapun dalam diary itu, hanya uang mereh beberapa helai saja dan terkadang Bunda Aci yang memberiku .
"Arsyell ... buat kamu ya!"kata Bunda Aci
"Aa.. uaaatt aa unaa?"tanyaku seperti gaya ku 'ini buat saya bunda?'
"Iya...buat kamu , jangan bilang-bilang keteman-teman mu ya!"jelasnya, ohiya Bunda Aci memang dekat dengan aku , karna hanya dia yang ngerti bahasa orang bisu , dia sampe sekarang masih ngajar di sebuah SDLB  , tepatnya tempat aku SD waktu kelas 1-3 dulu.
"Oooo heheh"ujarku sambil memberikan jempol 'okeh' arti kerennya , Bunda Aci beranjak pergi
"Una, au oeh au i'i ayi aa?"tanyaku 'Bunda,kalau boleh tau ini dari siapa?", tetapi Bunda tak menjawab lalu ia pergi.


Aku semangkin penasaran siapakah penggemar rahasiaku , mengapa dia memberiku uang setiap minggu kepada ku, serta buku diary-diary, diary couple, dan jam saku couple ini. Aku mengambil handphone miniku sambil membalas sms teman-teman, padahal disini gak boleh ada handphone takut pada ngiri tapi berhubung sekamar 1 orang walau kecil bisa saja aku sembunyikan dimana-mana handphoneku jika ada Razia.

Hari-hari telah lewat, dan hari ini hari Minggu aku berjalan santai bersama teman-teman pantiku serta kami menonton acara musik pagi gratis disebuah tempat dan biasanya acara Langsung di sebuah stasiun tv swasta. Pagi itu aku menonton beberapa artis yang menyanyi, sesudah itu aku kembali kepantiku dan aku ingin curhat ke ruangan Bunda Aci.

Sesampaiku di ruangan Bunda Aci aku melihat seorang paruhbaya yang serupa seperti ku 'tunarungu'.
"Aaii!"sapaku,seketika ia memelukku.
"Aaff , sa'ahh oang!"ujarnya padaku 'maaf,salahorang'
"Akk aa"jawabku 'gak papa',lalu ia pamit ke Bunda Aci , dan aku melihat dia menjatuhkan sebuah foto, didalam foto itu ada gambar ibu itu dan seorang bayi , latarnya di sebuah maskot provinsi.
"Maaf Arsyell fotonya ibu simpan ya!"kata Bunda Aci mengagetkanku, lalu ku memberi foto itu ke Bunda Aci lalu ia menyimpannya.

Bulan-bulan berikutnya kini aku sudah kelas 12 SMA, dan aku masih saja mendapatkan buku diary berisi uang merah itu. Tetapi aku mempunyai keheranan dengan ibu-ibu tunarungu yang ku temui mengapa dia sering menghindar , apa coba salahnya diriku?.

"Aaii !"sapaku, lalu ia pergi tanpa membalas sapaanku , begitu terus jika aku menyapa padahal aku ingin kenal sama orang yang kekurangan seperti aku.

"Eh Syel ... lo kenapa sih gak nanya aja siapa yang beri buku diary ini ?"tanya Refi
"Una aak au aih awu au"jawabku 'bunda gak mau  kasih tau aku'
"Jangan-jangan penggemar rahasia lo ! Anak panti juga!"duga Sista
"Tapi kan anak panti cowok gak boleh masuk area panti cewek dan sebaliknya gitu!"tambah Selvi
"Kali aja di luar si cowok nitipin ke cewek , siapa kek gitu!"ujar Sista
"Iyasih"Refi mengangguk
"Tapi syell , lu kemaren ada bilangkan ada ibu-ibu bisu aneh gitu! Kali aja orang itu yang beri lu !"lagi-lagi  Sista menduga-duga
"Ahelah lu Sist, lu mah menduga-duga mulu deh !"ujar Refi.

Hari-hari berlalu , mentari setiap hari bergantian dengan bulan , dan bulan bergantian juga dengan matahari. Kini lagi-lagi ketemu wanita parubaya itu lagi dan lagi-lagi dia menghindar, tetapi aku menemukan sebuah foto usang lama yang pasti sudah sering di lipat-lipat, aku segera menyimpan foto itu disaku celana ku sebelum dilihat Bunda Aci.

Sesampaiku dikamar aku melihat foto ibu itu dengan bayi yang mirip seperti diriku,tampak jelas anting emas yang digunakan bayi itu , mirip sekali yang aku simpan.
"Apa iya ibu itu ibu ku?"tanyaku dalam hati
"Lalu mengapa ia menghindar , apa salahku ? Apa ia dia yang memberi semua diary berisi uang ratusan ribu ini ?lalu mengapa ia tega tinggalin aku disini?"hatiku mulai bertanya-tanya, lalu aku menemukan tulisan dibagian belakang foto itu.

"Arsyellia Utami Putri Yahya, nama yang hampir mirip dengan aku"ujarku dalam hati sambil membaca , sebenarnya nama asli ku dari panti 'Arsyellia Shaputri'

Tak lama dari hari itu saat aku bersih-bersih kebun panti aku melihat ibu itu lagi, aku segera menghampirinya.
"Iwu!"panggilku,lalu seketika ia menangis
"Syell, ibu ini lain ibu mu tapi adik ibumu!!"ujar Bunda
"Awu iwu u maya?"tanyaku 'lalu ibuku mana?"tanyaku
"Uah aat a ael au!"ujar ibu peni 'udah saatnya arsyell tau!'.

Setelah itu Bunda Aci dan Ibu Peni menceritakan semuanya dengan deraian air mata yang keluar dari mata mereka , ia menceritakan bahwa mama ku kecelakaan pada usiaku 6 bulan dan kaki nya harus diamputasi karna membusuk , tak lama itu ayah ku pergi meninggalkan ibuku tanpa kata cerai dan juga ayah ku pergi membawaku pada usia 7 bulan ayahku menitipkan ku panti ini tetapi tak tahu caranya akhirnya aku cuma diletakkan disebuah kardus tepatnya di halaman depan pantiku kata bunda Aci didalam kardus itu tertulis namaku "Arsyellia Shaputri".

Setelah itu Ibu peni adik ibuku , mengikuti pengajian yang tamunya anak-anak pantiku dan pada saat itu umurku masih 3tahun , ibu peni yang dulu ingat banget dengan anting kecilku serta tanda lahir yang seperti luka bakar di sikuku , mengatakan bahwa itu aku dan diam-diam dia mengeteskan DNA ku ke ibuku memakai rambut, jelas saja positif dan setelah aku SD Ibu peni lah yang memberi aku alat bantu dengar karna ia tahu bahwa aku sama seperti dia seorang tunarungu, Sebenarnya Ibu peni sering menitipkan uang tetapi tak banyak tetapi semenjak SMA Ibu Peni lebih sering menitipkan uang lewat diary yang diberi ibuku dan selamaku disini memang ibuku tak pernah menjenguk , karna rasa tak enak pada suami barunya yang telah menghasilkan 4 orang anak.

"Awu au oeh ak ial ama iwu u?"tanyaku 'lalu aku boleh gak tinggal sama ibu ku?'
"Ohh boleh sekali Syell! Umur kamu sudah 17 tahun boleh kok!" jelas Bunda Aci

Dan semenjak hari itu aku tinggal bersama tante Peni , adik ibuku. Ibuku bukan tak mau menerima aku tetapi karena anaknya banyak dia menyuruhku tinggal bersama tante peni yang tak punya anak.

setelah 17tahun lebih berpisah akhirnya aku berkumpul dengan keluarga , terutama keluarga besar , aku bisa ketemu nenek,kakek bude,pade,paman,tante, dan sepupuku semua. Akhirnya aku tak sendiri lagi, aku punya keluarga yang baik dan menerima aku dengan semua kekurangan ku ini walupun aku baru mengenal mereka.

------------------End-------------

Requestd by : Kiky




Terima Kasih sudah sempat mampir untuk membaca , mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan kata, kesamaan ide, gak jelas,gak nyambung , karna manusia tak luput dari kesalahannya. Silahkan buat Koment atau Saran , agar saya bisa memperbaiki tulisannya Thank's....

Selasa, 14 Juli 2015

Cerita Lebaran IdulFitriku


Lebaran ada banyak ada lebaran idul fitri, lebaran idul adha,lebaran anak yatim dan lebaran yang lainnya yang tak mungkin disebuti semua. tapi, yang paling ditunggu orang tiap tahunnya adalah LEBARAN IDUL FITRI, sama kayak gue , gue juga nunggu lebaran Idul Fitri , selain bisa bersilahturahmi kerumah keluarga,tetangga, sahabat , dan teman-teman sekolah , kita bisa kembali makan siang karena selama sebulan kita gak bisa makan siang seenaknya dan ketika lebaran kita bisa makan sepuasnya dan kata lebaran itu berasal dari Melebar , jadi saat lebaran ... kita menjadi lebar gara-gara makan sepuasnya, hehehe itu sih menurut gue dan teman-teman.
Pertama hal yang aku senangin adalah bisa solat idul fitri yang cuma dilaksanakan setahun sekali bersama keluarga pakai baju baru,celana/rok baru, hijab baru,sendal baru dan dalaman juga baru. Dan aku merasa jadi suci gitu . *Asikk
Kedua waktu kecil yang aku tunggu-tunggu saat lebaran adalah dapat THR , lumayan buat uang jajan beberapa minggu kedepan , jujur gue lebih senang lebaran di tempat nenek aku disebuah daerah di Jawa Barat, rasanya seru aja gitu keliling komplek pergi rumah tetangga  bersilahturahmi ,pulang-pulang bawa receh banyak banget uang seribuan,duaribuan,limaribuan menuhi dompet imut yang aku punya , terkadang aku bisa dapat 200-300 ribu dan semuanya uang recehan itu baru dari tetangga belum lagi dari keluarga besar bisa-bisa hampir sejuta. Menurut gue uang sebanyak itu besar banget  dan bisa beli mainan banyak , coba aja waktu kecil udah jaman gadget mungkin udah beli gadget keren . Tapi jika aku lebaran disini  waktu kecil paling dapat dari keluarga 500ribu paling banyak  dan memangsih keluarga ku sedikit saja disini,tapi lumayan deh bisa beli mainan.
Dan sekarang gue udah gede , akan kah aku dapat THR? Tahun lalu dapat sih ,gakingat berapa udah di beliin Gadget tukartambah.
Ketiga, mama aku pasti bikin ketupat yang cuma dibikin setahun sekali  terus aku bantuin ngisi ketupatnya bantu mama aku didapur motong-motong bahan , terus mama aku bikinin kesukaan aku ,  kayak bikin Rendang , sambal goreng hati campur pete, dan ayam goreng (yang kayak diwarung padang)  itu pasti nya dan kuah nya kadang gulai tauco atau gulai nangka dan pasti rasanya behhh ... pengen nambah mulu , kan lebar-an.
Terus dirumah pasti jadi banyak cemilan kyak Putri salju,kastangel,nastar,brownis kering,keju kering,kuping gajah ,lidah kucing,lidah sapi ,lidah buaya lah,kacang tanah , kacang mete,stik keju bawang,kue brownis,kue lapis legit,kue lapis surabaya,kue bolu dan lain-lain , dan pastinya ada  fanta,seprit,kokakola,pepsi,teh botol,teh kotak,teh gelas,teh panci ,prutang lah dan lainlain
Terakhir gue bahagia aja kalau lebaran soalnya yang biasa nya jarang ketemu , cuma ketemu setahun  sekali atau bahkan baru ketemu sama keluarga , jadi ketemu deh berkat lebaran ,bisa ngumpul, canda tawa barang dan seru banget pastinya.
Ngomong-ngomong  mudik lebaran , lebaran tahun ini aku gak mudik , aku udah mudik duluan sebelum puasa dan udah balik sebelum puasa, yang mudik abang gue doang kesini karena semenjak setahun lalu abang aku tinggal nya di rumah nenek , jadi dia aja yang mudik kesini... 

Sayang teman Diam-diam

Hei... Namaku Shofia Catherine Stephani , aku biasa dipanggil Shofie , umurku 16tahun, aku baru saja naik kelas 12IPA di SMA ''CATANDRABBIT" , sekolah ku ini terkenal dengan anak-anak lulusan yang berkwalitas , jadi masuk disekolah ku ini hanya anak-anak beruntung seperti aku.
Dan hari ini adalah hari pertama masuk di kelas 12IPA, dari 5 kelas IPA di kelas 12 ini aku masuk di kelas 12IPA 3 , lumayan lah.
Hari pertama berlalu kini hari kedua, selanjutnya ketiga dan berganti setiap hari , dan sudah kembali belajar seperti biasa. Dan seperti biasanya aku kekantin dengan Elishavire Audya , aku biasanya memanggilnya Lisha, satu-satu nya teman akrabku pada kelas 12 ini.
"Lish...kantin yuk!"ajakku
"Sebentar fie, gue lagi rekab kehadiran siswa, nih dikit lagi nih"Ujarnya , Lisha sering ditunjuk sebagai Seketaris kelas dari kelas 10 dulu, dan aku ? Aku Bendahara kelas, kata walikelas sih aku ditunjuk gara-gara aku galak jadi biar cepat deh mereka bayar iurannya , memangsih gue terkenal tomboy disekolah ini dengan potongan rambut pendek seperti cowok,gaya juga kayak cowok, sering berantam tapi prestasi aku numpuk disekolah ini.
"Ayok Fie...udah selesai nih!"ajaknya
"Yok!" Jawabku , kami melewati lorong belakang kelas-kelas kalau didepan banyak yang ngerumpi dan sangat mengganggu , kami pun lewat ternyata banyak juga cowok-cowok yang lewat, herannya banyak sekali yang nyapa Lisha tiap harinya, aku?Gak ada, ada sih tapi yang nyapa palingan juga cewek, jelas saja mana ada yang mau dekati cewek tomboy kayak aku.
Detik demi detik, menit demi menit , jam demi jam, hari-hari pun berlalu menjadi kenangan, bulan pun sudah terganti dari bulan Agustus menjadi September dan sekarang sudah Oktober Awal.
Hari ini adalah pelajaran PKn , pelajaran yang sangat kurang kusukai , jelas saja tiap tahun materinya ganti berganti apalagi misalnya ada pemilihan pemimpin baru.
"Hari ini bapak tak menyampaikan materi, tapii kalian merangkum lalu membuat nya dengan powerpoint dan diskusikan dengan teman satu deret kalian"suruh Pak Ojin dengan logat melayu nya, aku duduk di depan bersama Lisha belakang ku ada Wandi dengan Kirana dan belakang ada 4 cowok ngeselin Mikel,Alex,Nicho dan Crist.
Aku bete sekelompok dengan mereka berempat, yang bisa diandalkan mereka cuma aku , Lisha dan Kirana , mereka berempat hanya bisa berisik termasuk Wandi.
"karena waktunya gak cukup , di PR kan saja! Waallaikumsallam"ujar pak guru PKn, lalu meninggalkan kelas.
Pada hari minggunya, mereka berkumpul dirumahku , aku menyediakan lantai 2 untuk tempat berlajar dirumahku karna anginnya sepoi-sepoi.
"Yuk kerjakan!"ujarku , lalu aku mengetik di aplikasi yang disuruh , Lisha mendiktekan hasil diskusi kemaren , Wandi dan Kirana mencari tambahan di Internet dengan membuka Laptopnya masing-masing sedangkan Alex dan teman-teman yang membawa laptop hanya Alex dan mereka tak mencari apa-apa melainkan mencari film bajakan terbaru , memangsih dirumahku ini free Wifi tapi khusus keluarga dan teman-temanku saja.
"Shofie...Alex salam!"ujar Mikel
"Mikel juga salam Shof!"ujarnya Alex
"Helehh... Alex salam cinta !Kemaren lu minta nomornya Shofie ke gue kan?"tanya Mikel dengan wajah polosnya
"Kata Shofie salam balik!"ujarnya Lisha
"Hmm..."aku hanya berdehem. Dan Semenjak kejadian itu ntahlah apa yang ku pikiri jika melihat Alexandra Febriano atau sering disapa Alex , mengapa aku bisa luluh dengan cowok pemalas itu , aku juga tak mengerti ini perasaan apa, soalnya selama 16 tahun ini aku tak mengerti apa itu cinta , walaupun aku pubertas nya dari kelas 6 Sd , tapi aku tak sama sekali mengerti cinta,liat orang pacaran aku biasa aja,  gak ada rasa kepingin seperti cerita teman-teman aku yang kepingin banget punya pacar romatis atau apalah , tetapi tidak dengan aku.
"Jadi lu suka sama Alex?"tanya seorang cewe beralis tebal berdarah arab itu.
"Iya Azwa... mungkiiin ini cintaa ya?"tanya ku dengan gaya manja ke sahabat kecilku bernama Azwa Sarah Asyraf
"Emang dia pernah ngomong apa aja Fie?"tanyanya lagi
"Nggak ada sih cuma dia perhatian aja gitu, nanyai lagi ngapain,udah makan belum kadang maksa gue makan kalo belum ,ngucapin selamat pagi,siang,sore malam lah, selamat tidur, terus dia sering kerumah,terus kadang-kadang jalan-jalan dengannya!"jelasku
"Sering ke baiti anti? Sama siapa? Sendiri?"tanya Azwa lagi dengan nada arab-indonya.
"Sering sih , sendirian kadang bawa makanan gitu, tapi kadang-kadang sama Mikel!"jawabku
"Maa?? Mikel, serius anti fie??"ujarnya kaget
"Serius ana wa, ngapain ana bohong !"jawabku dengan ikut-ikutan bahasa nya Azwa
'Ting nung...ting nung...ting nung...'
"Alex tuh !"ujarku , aku dan Azwa cepat-cepat bukain pintu ternyata
"Permisi rumah mbak Angella Ayunie Stephanie dengan Angelline Ayucha Stephani?"tanya Om-om yang bawa paketan
"Ohiya... My Sisters, mereka lagi gak dirumah!"ujarku,ternyata om-om tukang pos yang nganterin paketan belanja kakakku di ollshop, selsai itu ada lagi yang memencet bell.
'Ting nung...ting nung....'
"Siapa lagi sih ahh?"ujarku dengan nada kesal
"Samperin gih!"suruh Azwa
"lu aja dah!"suruhku balik
"Yaelah... yang punya baitti kan anti !"dengan nada kesal Azwa menuju arah pintu rumah
"SHOFIIIIIEE!!!"pekiknya pelan menuju kamarku
"Apasih lu ihh ...?"tanyaku
"A...a....a..."
"Ayah ku ?"tanyaku , Azwa menggelengkan kepala
"A... oh kak Ayunie dengan kak Ayucha?"tanyaku lagi
"ALEX!"ujar kami bersamaan , lalu pergi menghampiri pintu.
CEKLEK
"Hei Alex ... eh ada Mikel!"sapaku, sambil menyenggol Azwa pelan.
"Masuk bro!"suruh ku, lalu mereka masuk. Alex senyum pada ku , hatiku seperti deg-degan gak jelas gitu.
"Gue kira lu sendirian Fie, kalinya ada Azwa!"kata Mikel sambil memperhatikan Azwa
"Azwa nih yang anak IPS itu kan?"tanya Alex
"Iya, gue 12 IPS 1"jawab Azwa
Lalu kami mengobrol-ngobrol hingga sore dan akhirnya mereka pulang dan Azwa sudah pulang dari tadi.

Setiap hari , dari hari senin sampai ketemu senin lagi dan seterusnya , Alex tak pernah absen mampir kerumahku , atau hanya sekedar mampir bebicara sedikit lalu pulang.
Adaapakah dengan Alex sering sekali ia pergi kerumahku , dan sering banget ia datang ketika aku sendirian, terkadang dia seperti melakukan ku seperti pacarnya,terkadang ia membawa makanan , terkadang canda tawa kami begitu akrab layaknya orang pacaran, dia merangkul mesraku , tetapi status kami hanya 'teman sekolah' dan juga dia sama sekali tak pernah menyatakan cinta kepadaku , dia juga sering panggil aku 'sayang' tapi sayang maksudnya hanya 'teman'.
"Hai sayang!"sapanya saat kerumahku, kebetulan rumah ku kosong mama-papaku masih kerja , 3 kakakku juga sibuk dengan kesibukannya masing-masing.
"Iya ndraa!"jawabku , terkadang aku memanggilnya Andra , kan Alexandra.
"Aku bawa makanan nih sayang!"ujarnya
"Ohyaa?"
"Iya nih bawa fuyung hai, Sop durian dengan Cendol Ice"ujarnya
"Banyak banget ndraa?"
"Kan buat kamu biar ndut!"
"Apaan sih !"
Lalu kami memakannya bersama-sama, ingin banget aku mengatakan tentang perasaanku tapi aku takut , aku takut gakpunya teman cowok sebaiknya , jujur aku gak pernah seakrab ini berteman dengan cowok , malahan aku sering berantem dengan cowok.
"Eh gu...gu...gue"ujarku gagap
"Lu kenapa Fie?"
"Gue suka sama lu"ujarku
"Hah!"
"Gak deh..gak... maksudnya gue mau comblangin lu ke Lisha, Lisha suka sama lu!"Dustaku , liat ekspresinya aku takut , takut gak punya teman cowok sebaik dia. Mungkin keberanian ku cuma segitu , gak bisa ngungkapkan perasaan ke cowok.
Perasaan ku secara diam-diam ini berlanjut sampai  kelulusan kelas 12 ini , aku mencintainya , tapi hanya diam-diam , gak mungkin aku mengungkapkan dan  kebahagian itu ternyata hanya sementara,  ternyata dia lebih menyukai Lisha, semenjak aku dusta padanya kalau Lisha suka padanya.
Aku hanya bisa bersabar mengetahui curhatannya Alex bahwa dia suka sama Lisha, dan aku merasa begitu bersalah mengatakan itu semua dan pada akhirnya didepan mataku mereka jadian pada pesta kelulusan di sebuah gedung, dan satu meja itu ada aku , Nicho, Mikel, Alex dan Lisha.
"Lish... mau kan jadi pujaan hatiku?"tanya Alex
"Gimana ya.."Lisha malu-malu, Kalau bisa aku teriak ya teriak disini aku mau katakan kalau aku cemburu tapi ya mau gimana lagi Alex suka sama Lisha, Lisha gak tau kalau aku suka sama Alex bahkan kami begitu akrab ia tak tahu dia tahu nya kalau aku akrab sama Mikel ,Nicho dan Crist doang, dan yang tahu aku cinta Alex diam-diam , cuma Tuhan yang Maha Esa,dengan Azwa sahabat kecilku, tetapi dulu waktu masih jam sekolah aku sering banget di gosipin sama Alex, jelas saja itu hanya gosip isengannya Nicho,Mikel dan Crist.
"Maukan?"tanya Alex sekali lagi , dan aku hanya bisa diam dan pura-pura memainkan handphoneku. Sahabat bisa jadi penghianat secara tiba-tiba  , dan Lisha menggangguk dan berarti itu 'ia' , Ohmygod ! hatiku hancur seketika , seperti rumah yang di hantam amukan badai topan,  ingin banget nangis disitu tapi mereka tak tau apa sebabnya, soalnya aku kan lagi bahagia dengan kelulusanku dari SMA dan Lulus SNMPTN di Universitas negeri terkenal di Indonesia.
"Jadi lu dah resmi jadian nih?"tanya Mikel
"Yoi bro!" Besok gue traktir lu semua, bilangin Crist ya bro, Fie, ajak Azwa juga besok!"suruhnya
"Hah iya!"jawabku
Setelah bubar , Alex menghampiriku.
"Thanks ya Fie bantuan nya , akhirnya gue jadian sama Lisha!"ucapnya, aku hanya diam melihatnya sinis , ingin banget gue ngajak berantem.
"Fie, makasih ya !"ucapnya lagi dengan senyuman.
"Ohiyaiya..."jawabku cuek
"Hei Lex kamu disini , Hei Shofie"Lisha datang tiba-tiba ,aku langsung shok rasanya ingin pingsan soalnya Lisha langsung menggandeng tangannyanya Alex.
"Lish...gue duluan ya , gue pulang sama Alex , byee!"pamitnya aku hanya tersenyum.
JEGEERRRRRR!!
Badai topan ditambah terjangan tsunami bagaikan menghantam hatiku , aku hanya bisa diam tertunduk , pengen nangis takut ketaun makeup luntur, Aku merasa kalau Lisha itu seperti menghianati pertemanan ini , liat saja dia secepat itu dia baik dengan Alex , bukan ia dari dulu cuek dengan Alex ataukah ia dia mengetahui aku suka pada Alex?. Biarlah nasi sudah menjadi bubur dan ini semua gara-gara dustaku., sesampaiku dirumah yang bisa semangatin hari-hari baruku hanya  seekor kucing Anggora dan Azwa, Thanks Azwa You are my best friend forever.




Terima Kasih sudah sempat mampir untuk membaca , mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan kata, kesamaan ide, gak jelas,gak nyambung , karna manusia tak luput dari kesalahannya. Silahkan buat Koment atau Saran , agar saya bisa memperbaiki tulisannya Thank's....

Kamis, 02 Juli 2015

Curahan Hati Pedagang#2

Postingan ku kali ini tentang dunia perdagangan , kerjaan aku selama liburan sekolah.
Langsung saja aku ceritakan seseorang ibu-ibu yang buat aku kesal malam kemaren. Ibu-ibu muda ,terlihat dia menggandeng seorang balita. Sebenarnya aku gak akan kesal kalo dia gak kayak gini "Mengahamburi semua barang", dagangan gue ada yang digantungi (seperti aku jelaskan kemarain nyokap gue jual pakaian dalam) yang tergantung adalah pakain dalam wanita yang atas. Ibu-ibu itu melihat-lihat lalu menunjuk salah satu.
"Yang itu dek!"tunjuknya lalu aku menurunkan barang itu.
"Kalau itu"tunjuknya lagi
"Itu tu!"
"Kalau yang itu!"
"Tu cantik coba liat!"tunjuknya , aku tetap tersenyum
"Coba deh itu!"tunjuknya lagi
"Aduhh ngamburin deh jadinya...coba deh yang ini mbak ukuran *blabla* warna hitam"pintanya aku pun mencarikan pintaannya
"Warna Pink deh!"pintanya, aku tetap mencarikan yang pink
"Eh ungu aja dah!"pintanya
"Aduuh yang mana ya bagus nya ya dek?"tanya nya padaku
"Bagus semua buk!"ucapku
Seketika hening 'krikkrik'
"Berapa semuanya?"tanyanya
"80"jawabku
Lalu ibu itu memeriksa dompetnya ternyata gada sepeser uang ratusan didalamnya.
"Aduh uang saya gak cukup nih... saya ke atm dulu deh!"lalu ia pergi, aku pun menaruh kembali barang nya ke tempat semula , dan aku sih tak menunggu tapi dia tak balik-balik dan akhirnya aku tutup deh karna udah malam. Kalau gue emak-emak kalah arisan gue udah ngomong gini kali ya.
"Kalau gak bawa uang gak usah belanja , kalau gak niat beli gak usah hamburin" andai saja gue berani ngomong kayak gitu , tapi imposibble , gue penakut bro!
Terus pagi tadi gue bahagia ada mbak-mbak ngeborong pakaian dalam bawah buatnya dan keluarganya.
"mbak ada yang merek*blabla* ukuran L 2 lusin sama merek itu juga anak-anak ukuran M 2 lusin ?"tanyanya.
"Ada"aku pun mengambil barangnya
"Ini mbak, belum terbuka masih dibungkus dari pabriknya!"ujarku
"Ohiya ya , berapa mbak?"tanya nya sambil membuka dompetnya yang tebal
" 350ribu"hitungku, lalu ia memberikan uang nya dan aku memasukkan barang itu kekantong plastik , pembeli seperti ini perlu dihormati
"Makasih ya mbak, besok mampir lagi!"ucapku
"Iya sama-sama" jawabnya
Ini cobaan siang tadi melawan anak kecil , seorang ibu dengan anak balita gitu ingin membeli selimut , nyokap gue jual selimut juga.
"Mbak ada selimut Hello Kitty Pink?"tanya ibunya
"Ada, ini yang pink, ini pink juga, ini biru"aku memberi liat 3 contoh gambar selimut yang ada diatas selimut nya
"Ni yah dek?"tanya ibunya
"Nggak mau ! Hello kitty nya putih , aku mau nya pink!"ujar anaknya
"Ini pink!"aku menunjuk baju hello kitty yang warna nya pink dengan latar hello kitty yang pink juga
"Tapi aku mau nya hello kitty yang tubuhnya pink ! Bajunya pink juga, Ini ada putihnya gak bagus !" Ujarnya sekuat tenaga, perasaan gue hello kitty tubuhnya putih yang pink kan baju dengan pita nya doang.
"Berapa ini mbak?"tanya mamanya
"95"jawabku
"85 aja ya"ujarnya , lalu aku mengangguk
"Yang mana?"tanyaku
"Yang mana dek?"tanya mamanya
"Gak mauuu ... aku mau hello kity yang badannya pink bukan yang putih ! Ini melody tau teman nya helo kity!"
"Ini hello kitty dek , nih ada tulisannya hello kity bukan Melody , Melody yang ini!"ujarku sambil menunjukkan melody yang ada dekat situ
"Iya dek,rata-rata hello kity putih tubuhnya, yang pink baju dengan pita nya!"jelas mamanya itu sebenarnya kata-kata yang mau gue jelasin tapi mamanya udah jelasin duluan.
"Jadi mau gak dek?"tanya mamanya, dia menggelengkan kepala.
"Yasudahlah mbak !nanti aja !maaf ya"kata mamanya, lalu aku mengambil kembali barang itu dan kususun rapi.
Tetapi tak sampai  sejam ibu itu dan anaknya kembali.
"Yang tadi aja dah mbak!"ujar mamanya yang tiba-tiba datang
"Yang tadi aja dek ya! Bahan orang panas , ini enak lembut , lagian sama aja semuanya putih helo kitynya !"kata mamanya ke anaknya
"Terserah"jawab anaknya dengan nada kesal
"Yaudah itu aja mbak 85 kan?"tanya nya lagi
"Iya buk!"jawabku lalu ku memasukkan barang itu kekantong plastik. Lalu terjadilah akad jual beli yeah walaupun si anak cerewet yang penting jadi.
Terakhir, gue bete misalnya ada orang yang seperti barusan ini tepat nya sore tadi.
"Dek korset ini berapa?"tanya orang itu sambil menunjuk korset modelnya kayak tengtop itu loh. Ditipi-tipi ada kok cuma sampe ratusan ribu gitu
"85 ribuk buk..."
"30 ribu aja dek, bahannya kasar gini" ujarnya , etdahh apalukata kasar ? ini bemerek kalo dipasaran keles, nawar segitu , modal nya aja gak sampe ...
"75 dah!"ujarku
"Kalo 30 saya ngambil , bahan kasar gini !"ujarnya lagi , yaah namanya merek pasar tapi gak masuk tipi aja mahal , apalagi yang masuk tipi , yang buat langsing-langsing bahan nya lembut pasti beratus-ratus bahkan sejutaan.
"Iya dek ya 30ribu aj , 35 dah ya dek ngambil 2"ujarnya tapi ku tak menghiraukan karna ada pembeli lain biar saja dia cari ditempat lain pasti gadapet, di grosir jakarta tempat gue beli aja modalnya 45 mungkin dia jual eceran 60 ribuan lebih...,terus gue mau pulang gue liat dari kejauhan, dia liat-liat tu korset lagi, dia nanya sama karyawan aku , ujung-ujungnya gak beli juga , lagian nawarnya gitu, jaman sekarang orang nawar mah gakada otak nya, modal gak sampe segitu , malah nawar segitu , kan bikin hati panas aja , untung lagi gak puasa , puas deh mau marah setelah tu orang pergi.kalau didepan gak enak sih ...

Silahkan baca yang sebelumnya --->
Curahan Hati Pedagang#1

Terima Kasih sudah sempat mampir untuk membaca , mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan kata, kesamaan ide, gak jelas,gak nyambung , karna manusia tak luput dari kesalahannya. Silahkan buat Koment atau Saran , supaya saya bisa memperbaiki tulisannya Thank's....

Senin, 29 Juni 2015

Sebuah Kenangan

Rintikkan air hujan yang membasahi perkarangan rumah tak berhenti-henti dari senja tadi.
Aku hanya bisa berdiam diri dalam kamar sambil menunggu orang-orang rumah pulang, ku rasa Papa ku terjebak macet, Mamaku belum pulang bersama abangku dari siang tadi katanya sih ke Mall. Liburan kuliah seperti ini tidak begitu enak.
Sambil meminum secangkir teh hangat dengan mengemil kerupuk yang ada ditoples serta smartphone baruku, hanya itu lah yang bisa menemani ku malam ini.
Aku menjadi teringat di masa laluku saat masa SMA , saat itu aku tinggal di Asrama , sekolah ku itu emang terkenal keren dan mutunya bagus bisa di bilang sekolah elit , banyak sekali anak-anak kolongmerat sekolah disana dan lulusan sana terkenal sukses, jarak sekolah itu sangat jauh dari rumahku , maka aku memberanikan diri untuk tinggal di asrama dan pisah dengan orang tua.
Selama lebih kurang 3 tahun aku sekolah dan asrama disana. Malam ini aku teringat dengan teman-teman dan juga sahabat ku yang mungkin sudah merantau untuk melanjutkan kuliah di daerah-daerah lain bahkan ada yang sampe ke negera lain.
Aku sangat teringat, aku jatuh cinta diam-diam kepada seorang sahabat ku, cowok tampan yang gayanya sedikit culun, aku juga masih bingung mengapa bisa jatuh cinta sama cowo culun itu sangat begitu lama.
"Hai nama ku Billy Juan Louis,nama kamu siapa?" Sapanya pertama kali saat MOS di SMA, aku memperlihatkan nama ku yang tercantum di nametex yang tergantung dileherku.
"Oh Seline ... cuek amat sih , ohya panggil aja gue Billy!"ucapnya tapi aku segera pergi dari hadapannya , jujur aku waktu itu sangat tak sanggup melihat matanya, soalnya semenjak pertama kali melihatnya saat daftar ulang 5 hari sebelumnya aku sudah tertarik padanya.
Masa Orientasi Sekolah Usai sudah,  pada hari terakhir kami pembagian kelas aku pun mencari namaku di papan informasi untuk memastikan kelasku.
"Selina Nahda Shavire, kita sekelas"bisik sesorang ditelingaku , aku pun memutar kepalaku mencari suara itu, ternyata itu Billy, aku hanya tersenyum tipis. Ohiya pada saag itu namaku tercantum di X(1).
Setiap malam saat ku akan tidur di kamar asramaku, aku selalu membayangin dirinya. Diriku juga bingung mengapa dia selalu ada dipikiranku padahal aku belum terlalu mengenal cowok culun itu pada saat itu.
"Seline lu gak tidur juga ? Udah jam 12 mblo!"tanya temanku bernama Tika.
"Belum ngantuk..."sahutku.
"Tidur dah dek besok bangun jam 5!"ujar senior yang disampingku.
Hari-hari berlalu dengan indah. Pada saat itu waktu menunjukkan jam 5 shubuh , di jam ini aku selalu menunggu antrian mandi , dikamar ku ini ada 8 orang dan kamar mandi di kamar ku ini hanya 1 , sebenarnya di lantai bawah ada kamar mandi tapi subuh-subuh gitu serem untuk keluar dan turun tangga , sebaiknya menunggu saja pasti nanti dapat giliran untuk mandi.
Semua nya pun selesai mandi, tepat jam 6.30 usai sarapan pagi kami berjalan kaki bersama menuju sekolah , jaraknya tidak begitu jauh lebih kurang 100 meter saja dari asrama ku,tapi jika lagi untung ada bis yang mengantarkan kami kesana.
DEG...DEG..DEG.. DEG...
Detak jantung ku begitu kuat saat memasuki kelasku. Oh ternyata Billy sudah ada di bangku nya , setiap pagi dia selalu saja menyapa ku atau hanya memberi senyuman seperti hari ini , walawpun begitu hatiku sudah begitu senang , akan tetapi aku masih sedikit cuek dengannya.
Setiap hari kita lalui bersama. Kita bagaikan pacaran diam-diam atau backstreet bahasa kekiniannya padahal satu sama lain tak pernah mengungkapkan rasa , aku tak mungkin mengungkapkan rasa padanya , aku khawatir dia tak mau temanan lagi sama aku jika ku mengungkapkan duluan.
Di Asrama ku ini jaringan Wi-fi dimana-mana karena itu kita diperbolehkan membawa ponsel , apalagi membawa laptop sangat diwajibkan makanya itu selain aku bisa menanya kabar orang tua ku , aku bisa chatingan bersama dia, dia juga tinggal di Asrama , cuma dia tinggal di Asrama Cowok tepat di samping Asrama Cewek hanya pagar menjulang tinggi yang membatasi asrama kami.
Selain Chatingan, pulang bareng, aku juga sering jalan bareng bersama Billy dengan berbagai macam alasan.
"Bu, Izin kerumah Bella ya Buk !"pamitku kepada ibu Asrama ku
"Jangan sampe larut malam"ujarnya

Di sekolah ku ini ada sebagian yang tinggal di Asrama ada yang tidak, yang tidak itu rumahnya tak jauh dari sekolahan, maka dari itu aku punya kesempatan untuk jalan-jalan sama Billy,
percakapan itu hanya sebatas caraku saja untuk keluar sebentar dari Asrama tetapi sebenarnya aku hanya sekedar  berjalan-jalan bersama Billy di keramaian kota dan ujung-ujunnya makan disebuah tempat makan sederhana sesuai kantong kita.
Memasuki tahun ke-2 ini kisah sangat perih bagiku,pertama kalinya aku patah hati gara-gara dia, aku teringat saat itu kelas 11 dia sering curhat ke aku tetapi curhatan nya itu membuatku sangat begitu sedih, ternyata ia menyukai sepupuku.
"Kenal Reva kan Sel kelas 11ips 3?"tanyanya
"Kenalah sepupu aku!"ujarku
"Aku suka sama dia, bantu aku ya Sel dekatin dia!"ujarnya , sontak hati ku berdebar kencang dan seperti ingin menangis,marah,ngamuk atau apalah tetapi aku tak bisa , aku hanya bisa memendam ini.
"Kenapa diam?"tanya nya
"Nggak kok , iya ntar aku bantui , aku kekelas duluan ya!"pamit ku lalu ku berlari menuju kelas , untung saja saat kelas 11 ini kita pisah kelas tetaoi tetap satu jurusan (IPA) dan keakraban kita juga mulai renggang saat itu , apalagi saat dipenghujung kelas 11 aku mendengar mereka jadian.
Bulan pun berlalu , tahun ajaran pun juga berganti, kali ini di kelas 12 lagi-lagi aku sekelas sama dia , ada rasa ingin moveon dari dia tapi jika bertatapan atau hanya sekedar senyuman atau sapaan dari dia hati ini masih sering berdegup kencang,aku juga bingung padahal hati ku begitu sakit saat mendengar dia pacaran sama Reva sepupu ku sendiri herannya aku masih memikirkan dia. Sempat dulu aku pernah mergokin mereka lagi mesra-mesraan di sebuah taman kota , hati ini sangat panas.
"Seline lu liat apaan?"tanya Tika
"Ini Tik, itu liat deh!"tunjukku dari kejauhan
"Sabar Sel, lupakan saja sudah dia.masih banyak kok yang mengejar kamu, ngapai juga harapin dia !"ujar Tika, Tika memang sahabat satu-satunya yang selalu ngertiin aku, dan hanya dia yang tahu aku suka sama Billy secara diam.
Tiba di semester 2 kelas 12 , dimana semester ini sangat begitu sibuknya anak-anak kelas 12 , disaat itu harusnya kesempatan untuk melupakannya tapi malah tetap tak bisa ,malah aku bahagia mendengar kabar  bahwa mereka putus,mungkin diriku terdengar kejam. Semenjak itu Billy kembali dekatin aku perlahan tetapi aku selalu menghindar , ntahlah mengapa ku harus menghindar , seharusnya ini kesempatanku , tetapi hati ini masih sakit.
"Sel, bisakah kita jalan sore ini?"tanyanya
Tetapi aku tak menjawab sepatah katapun aku menghindari darinya.
Hari berlalu sangat cepat dan hari kemarin sudah menjadi kenangan bahkan sejam yang lalu pun sudah menjadi kenangan.Hari itu adalah hari kelulusan dimana aku akan berpisah dengan Billy dan sahabat-sahabat ku yang lain semasa SMA ini.
"Peringkat pertama untuk jurusan IPA diraih oleh Selina Nahda Shavire, silahkan maju kedepan" itu prestasi terakhir  di SMA ku ini, nem ku tinggi dibandingkan yang lain , itulah membuat diriku peringkat 1 di sekolahku , tak lupa aku dapat bingikisan karna meraih peringkat 1 dan aku juga sudah lulus saat itu disebuah Universitas di Jerman tempat kuliahku sekarang.
"Selamat ya nak!"ucap Kepala Sekolah.
"Iya pak"jawabku aku pun kembali ke barisan dan seseorang menarikku ke taman belakang sekolah.
"Ada apa sih Bil?"tanyaku dengan nada tinggi dan melepaskan tangannya
"Kenapa sih kamu itu menjauh dari aku Sel?"tanyanya
"Cari tau aja sendiri"ujarku  cuek dan ingin pergi
"Okeh aku tau kamu cemburukan?"tanyanya. aku hanya bisa terdiam nunduk dan tiba-tiba mataku mengeluarkan air.
"Ngapain coba aku cemburu yang ada kamu yang menjauh dari aku "ucapku kasar seketika sambil menangis
"Maaf kan aku Sel, tapi aku perlu kamu sekarang ! Jujur aku mengaku salah mengapa aku harus jadian sama Reva yang tega selingkuhin aku , mengapa aku gak jadian sama kamu yang tulus menunggu diriku,maafkan aku Seline"mohonnya padaku
JEGEERR... tiba petir-petir menyambar lalu hujan deras mengguyur kami.
"Seline maafkan aku ya Sel!"ujarnya lagi
"Okeh aku salah, kamu boleh siksa aku"ucapnya dengan nada menyesal
"A..aku sudah memaafk..kan ka...kamu kok!"ujarku sambil menangis
"Lalu kamu mau apa?kenapa kamu masih menangis"tanyanya sambil mengelap air mataku yang berjatuhan bersama derasnya hujan, aku tak menjawab , aku hanya menggelengkan kepala
"Kamu mau jadi pacar aku?"tanyanya lagi, aku terkejut dengan sekejap aku menggelengkan kepala lalu ia menarikku ditempat yang teduh lalu mengeluarkan sebuah album foto kita berdua selama masa SMA.
"Simpan ini ya !"ujarnya.
"Terima kasih... Bill,, mungkin ini pertamuan terakhir kita, besok aku sudah akan ke Jerman...aku pamit duluan!"pamit ku sebelum dia mengatakan apa-apa aku sudah pergi meninggalkannya
                          #********#
TING NUNG...TING NUNG... TING NUNG... aku terbangun dari lamunan kenangan masa laluku ternyata Mama dan Abangku sudah pulang dari Mall. Aku pun segera membukakan pintu.
"Kok lama banget sih Sel?"tanya mamaku
"Tadi mah anu aku tadi di WC Buang Air Besar gak kedengaran"ujarku bohong.
"Helehh ... alasan paling lu!"tuduh abangku.






Terima Kasih sudah sempat mampir untuk membaca , mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan kata, kesamaan ide, gak jelas,gak nyambung , karna manusia tak luput dari kesalahannya. Silahkan buat Koment atau Saran , supaya penulis bisa memperbaiki tulisannya Thank's....