Sabtu, 10 Oktober 2015

Terlambat kusadari

Cherry itu nama buah , tapi itulah nama panggilan aku sehari-hari , Lyra Rikayla itu lengkapnya , entahlah kenapa aku bisa dipanggil Cherry, okeh lupakan.
Sekarang aku sudah duduk dibangku kelas 12 , tepat nya 12 Sains 1 di sebuah SMA favorit dikotaku.
Dikelas aku memang termasuk kategori anak-anak yang dibilang pintar, itu hanya menurut mereka tapi menurut aku , aku biasa saja , aku sama seperti mereka.
Bahkan kata mereka "aku cuek" Yess... aku hanya berbicara sepentingnya, aku malas sekali untuk membicarakan hal-hal yang tak penting seperti teman-teman ku yang lain yang hobinya hanya bergosip ketika pelajaran kosong atau istirahat.
Didalam hidupku yang penting adalah Sukses, demi kesuksesanku kelak nanti makanya aku belajar kapanpun dan dimanapun,
Cinta? diumurku yang 17tahun ini aku masih single, aku tak pernah peduli dengan cowok-cowok disekitarku, walaupun kata mereka aku itu cantik,manis,putih dan apalah gitu, aku tak peduli, walaupun sejauh ini hanya beberapa yg berani mengungkapkan perasaannya , itu kuhargai tapi untuk yang namanya pacaran "No" dalam hidupku saat ini.
***
Pagi itu aku berjalan di trotoar depan perumahanku menunggu taksi, hari ini memang menyebalkan, karna Papa aku tugas keluar negeri dan Mama aku juga sibuk dengan usaha baru nya di luar kota, memang sih dari kecil orang tua ku tidak membiasakan aku memakai pembantu , jadi kalau orang tua ku sibuk ya pergi sendiri saja.
Sesampainya aku disekolah tepatnya dikelas , kelas dalam keadaan kosong, hanya 3 tas yg ada dibangku, mungkin kekantin pikirku,tetapi aku melihat bangkuku disebelah bangku ada tas dan tas itu asing bagiku.
"Hmm karin pasti tas baru..."ujarku dalam hati sambil memindahkan tas itu aku melihat bayangan.
"Ehh itu tas aku... mau kamu kemanain?"tanya seseorang di belakangku yang membuatku terkejut,aku memutar balik tubuhku karna suara itu asing bagiku.
"Lu siapa? Kenapa lu taruh disini tas lu?"tanya gue to the point.
"Ohiya,aku anak baru, gue Leonel Octorio , biasa dipanggil Lio , nama kamu siapa?"tanyanya sambil menjulurkan tangan
"Cherry..."jawabku cuek sambil menaroh tas nya kembali.
"Buah?"tetapi aku hanya mencuekin nya,lalu pergi sambil menggotong beberapa buku Fisika.
Tak lama itu pelajaran mulai, pelajaran hari itu dibuka dengan ulangan harian Fisika, pagi itu tak ada perkenalan untuk anak baru yang duduk tepat disebelahku,karna guru fisika ini sedikit killer dan cuek pastinya.
Tampak anak baru itu sperti kebingungan , kurasa dia ingin mencontek jawabanku tetapi dia tak bisa jelas saja aku menutup jawaban ku , dia ingin meliat kesamping itu dinding , liat kebelakang tak mungkin , setiap gerak-gerik kita selalu diliat guru fisika ini yang sedang duduk sembari memainkan laptopnya.
Beberapa hari berikutnya,tepatnya jam istirahat,aku mendengar percakapan beberapa cowok yang tak jauh dari aku duduk dikelas.
"Kira-kira anak baru itu betah tidak ya duduk dengan Cherry ?" Tanya seorang pria
"Betah mungkin , mau duduk sama siapa lagi dia , selain sama Cherry hahaha"jawab dari seorang pria bernama Bobby yang pernah aku tolak, lalu mereka tertawa bersama tak lama itu Lio masuk kelas.
"Woy! Anak baru!"panggil mereka, lalu dia mengahampiri mereka.
"Lio , enak gak duduk sama si jutek itu?"tanya Bobby
"Enak , kenapa ya?"tanyanya seperti cuek
"Wahh...wahh...wahh... belum tahu lu yo, si Cherry tu kayak apa!"tambah Andre salah satu cowok yang pernah aku tolak juga.
"gue tau kok dia cuek kan ?emang kenapa?"tanyanya lagi.
"hmm... jangan...jangan lo suka sama Cherry?"tanya Satunya bernama Opy
"Sorry single itu prinsip"jawab Lio,lalu pergi.
Seiring jalannya waktu berbagai cerita tentang dirinya aku dengar dari berbagai kicauan mulut, dari situ sudah jelas ternyata Lio bukan anak yang sembarangan , ternyata Lio anak yang pintar dan hingga pada semester kelima Lio lah sang juara kelas, dia telah mengambil posisi peringkatku yang bertahun-tahun ku duduki sejak semester 1 kelas 10 sampai semester 4 kelas 11 yang lalu aku selalu menduduki peringkat pertama, tetapi semester 5 kali ini peringkatku menjadi yang kedua.
"Aku sudah membuat orang tuaku kecewa"Ujarku dalam hati saat melihat daftar rengking yang ditempel walikelas di Papan Pengumuman kelas.
'BBUMMM' aku mengetuk mejaku tak lama itu datang Lio menghampiriku
"Cherr... maaf!"ucapnya sambil menjulurkan tangannya
"Maaf untuk?"tanyaku.
"Iya maaf aja, aku tau kok kamu itu selalu juara dari kelas 10 , dan dari beberapa teman mu kamu juga memang sering juara dari SD!"
"Terus?"dengan muka cuekku
"Yaa maaf aja ... aku tau kamu kecewa walaupun peringkatmu turun nya cuma satu langkah saja"
"Nggak... ngapain aku kecewa...? Diatas yang terbaik masih ada lagi yang paling terbaik dan seterusnya!"
"Bagus,Kamu wanita yang cerdas"
"Terimakasih..."lalu aku pergi.
Semenjak hari itu entahlah apa yang membuat Lio semakin sering mendekati aku, entah ini hanya perasaanku atau ini dia memang ada rasa dengan aku, aku juga tak mengerti. Tetapi dia lebih menjadi sering mendekati aku tentang menanyakan pelajaran, bahkan dia sering mengajak ku belajar bersama.
Pernah suatu ketika kita belajar berdua di sebuah Cafe saat mendekati UN.
"Jadi gini Lio caranya itu diginiin dulu baru dibagi 1000 terus kayak gini dan kali hasil yang ini... kamu coba deh ngerjakan sendiri..."aku memberikan pensil, tetapi Lio seperti serius memperhatikan wajahku.
"Lio... yo! Kerjakan!"suruhku,lalu dia terbangun dari tatapannya.
"Hah iya apa Cherr?"tanyanya
"Iihh kamu mah... tadi dengar gak sih?"tanyaku
"Dengar..."
"Yaudah kerjakan!"
"Tapi Cherr..."
"Kenapa lagi Lio?"
"Gini Cherr... aku mau ngomong sesuatu..."
"Hmm??"
"Aku Sayang kamu Cherr!"Ujarnya spontan , dan aku hanya bisa diam.
"Cheery mau nggak jadi pacar Lio?"tanya nya , aku hanya bisa diam , beberapa menit hening, aku langsung mengalihkan pembicaraan
"Ahelahh... belajar dulu ... ingat 3 hari lagi UN kamu malah ngomong yang aneh-aneh"jawabku
"Hehehe maaf jutek!"cengirnya dengan wajah sepertinya sedikit sedih, kamipun kembali belajar.
Hari UN pun tiba, pagi itu aku melihat seiisi kelas sudah penuh, aku melihat jam, 5 menit lagi  akan bell tetapi aku melihat bangku kosong yang tepat dibelakang bangku Karin.
"Cherry, Lio mana?" Tanya Karin
"Tau tuh..."
Bellpun berbunyi, aku seperti khawatir dia kenapa-kenapa, yap, ini UN penentuan kelulusan tetapi dia malah tak datang-datang, tak lama itu pengawas dari SMA lain datang.
"Ini kosong? Kemana orangnya?"tanya pengawas.
"Gak tau buk!"jawab yang lain, tak lama itu Waka Kesiswaan sekolahku datang.
"Permisi buk... selamat pagi semua... Ohya soalnya Leonel Octorio mana ya buk, anaknya lagi sakit parah buk , sekarang lagi dirawat di RS kota"ujar Bapak Waka Kesiswaan, Ibu guru dari SMA lain itu memberikan soal yang lebih tadi yang memang seharusnya buat Lio, jujur aku sedikit terkejut mendengar Lio sakit parah, yap, padahal 3 hari yang lalu dia masih sehat, masih tertawa bersama aku, belajar bersama aku malah.
Pulang sekolah, aku bersama Karin dan beberapa teman perempuan lainnya, mendatangi rumah sakit tempat Lio dirawat. Sesampai kami disana, kami berpapasan dengan Pak Kiko Waka kesiswaan sekolah kami, lalu beliau menunjukkan tempat Lio dirawat , tepat didepan ruangan, ada Mami Lio yang menunggu diluar.
"Siang tante..."sapa kami
"Tante , Lio sakit apa?"tanya Karin tapi tak digubris mamanya Lio
"Cherry...akhirnya kamu datang"ujar Mami Lio , sontak Karin langsung menatapku iri.
"Ohiya, Lio lagi diperiksa siang Cherr, smoga kondisinya lebih baik ya!"harapan Mama Lio
"Iya tante"jawabku dengan fake smille, lalu mamanya Lio memegang tanganku.
"Maaf tante sebelumnya, kalau boleh tahu, Lio sakit apa ya tante?" Tanyaku.
Tetapi mama Lio hanya bisa terdiam dengan wajah sedih.
"Maaf tante..."ucapku sambil tertunduk
"Itu cheer... Ka..ka...kanker Cherr... kanker darah!"jawab mama Lio sambil mengeluarkan air mata dan memeluk diriku, aku merasa bersalah dengan pertanyaanku itu tadi.
"Yaallah tante"aku ikut meneteskan airmata
****
Haripun berganti-ganti setiap harinya , Malam ini adalah malam perpisahan ku , dengan hasil kelulusan yang sangat memuaskan dan aku serta teman-teman ku mendapatkan universitas yang diinginkan. Malam ini adalah acara perpisahan dan pelepasan alamamater sekolahku , sebenarnya ini acara ini acara yang tak ku inginkan , karna bisa jadi ini adalah pertemuan terakhirku bersama teman-temanku serta guru-guruku.
Acara pertama dibuka dengan paduan suara sekolah , yang pasti anak-anak itu menyanyikan hymne sekolahku.
Selanjutnya di lanjutkan dengan sambutan-sambutan dan juga penyerahan hadiah untuk siswa yang berprestasi dan yang pastinya aku maju mengambil hadiah atas prestasi yang ku raih selama bersekolah disini dan hingga acara berakhir ditutup dengan kabar yang sungguh mengejutkan bagi semua siswa dan juga guru.
Seorang guru mengumumkan sebuah berita duka, yap, dia teman akrabku,teman yang sangat aku sayangi dia adalah  Leonel Octorio ,biasa disapa Lio sudah pergi meninggalkan kami selama-lamanya, semua siswa nangis mendengar kabar itu bahkan beberapa guru ada juga yang menangis.
Lio yang baru saja aku kenal ternyata secepat itu pergi , pergi untuk selama-lamnya, hati ini sedih karna di akhir hayatnya aku tak bisa buat dia bahagia, aku malah membuat nya sedih gara-gara sering menolak cintanya,jujur aku merasa bersalah, bersalah dengan nya dan bersalah karna membohongi perasaanku sendiri, sungguh aku tak mengerti bahwa itu adalah perasaan cinta. Perasaan yang pertama kali ku alami.
Keesokan harinya dihari yang mendung seperti hatiku, aku bersama karin menyusul ke pemakaman tempat Lio di makamkan , disana masih banyak sekali keluarga-keluarganya Lio yang akan pulangan dan ditempat pemakaman hanya ada Mama,papa dan 2 Adeknya Lio yang masih kecil. Melihat aku disitu mamanya Lio memelukku.
"Cher .... cher... cherry te..te..rimaka...kasih sa...sayang ya , u...udah mau jadi te...teman baiknya Lio diakhir u...umurnya, maafkan Li..lio ya cherr kalau Lio a..a...ada salah sa...sa....sama Cherry , nyakitin ha..hati Cherry"pinta mamanya
"Iya tante, se...seharusnya Cherry ya...yang mi...minta maaf karna...karna Cheery belum men...menjawab pertanyaan Li...lio,n..ja..wab cin...cintanya Li..lio"aku langsung menangis sejadi-jadinya.

Seandainya Lio masih ada aku pasti menerima cintanya apa adanya, tetapi semua itu terlambat...sangat...sangat...terlambat. karna aku terlalu memikirkan ego ku untuk kesuksesan ku kelak . Padahal Lio juga bisa menjadi penyemangat hidupku untuk kesuksesan nanti , tetapi apalah ini semua sudah terlembat , andai saja waktu itu bisa diulang .

***
Terimakasih sudah membaca , mohon maaf atas kesalahan dalam penulisan atau kesamaan judul ,tokoh atau alur terus gaje , dan gak dapat perasaannya , karna saya masih belajar , jangan lupa like atau saran di komentar bawah terimakasih :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar