Rintikkan air hujan yang membasahi perkarangan rumah tak berhenti-henti dari senja tadi.
Aku hanya bisa berdiam diri dalam kamar sambil menunggu orang-orang rumah pulang, ku rasa Papa ku terjebak macet, Mamaku belum pulang bersama abangku dari siang tadi katanya sih ke Mall. Liburan kuliah seperti ini tidak begitu enak.
Sambil meminum secangkir teh hangat dengan mengemil kerupuk yang ada ditoples serta smartphone baruku, hanya itu lah yang bisa menemani ku malam ini.
Aku menjadi teringat di masa laluku saat masa SMA , saat itu aku tinggal di Asrama , sekolah ku itu emang terkenal keren dan mutunya bagus bisa di bilang sekolah elit , banyak sekali anak-anak kolongmerat sekolah disana dan lulusan sana terkenal sukses, jarak sekolah itu sangat jauh dari rumahku , maka aku memberanikan diri untuk tinggal di asrama dan pisah dengan orang tua.
Aku menjadi teringat di masa laluku saat masa SMA , saat itu aku tinggal di Asrama , sekolah ku itu emang terkenal keren dan mutunya bagus bisa di bilang sekolah elit , banyak sekali anak-anak kolongmerat sekolah disana dan lulusan sana terkenal sukses, jarak sekolah itu sangat jauh dari rumahku , maka aku memberanikan diri untuk tinggal di asrama dan pisah dengan orang tua.
Selama lebih kurang 3 tahun aku sekolah dan asrama disana. Malam ini aku teringat dengan teman-teman dan juga sahabat ku yang mungkin sudah merantau untuk melanjutkan kuliah di daerah-daerah lain bahkan ada yang sampe ke negera lain.
Aku sangat teringat, aku jatuh cinta diam-diam kepada seorang sahabat ku, cowok tampan yang gayanya sedikit culun, aku juga masih bingung mengapa bisa jatuh cinta sama cowo culun itu sangat begitu lama.
"Hai nama ku Billy Juan Louis,nama kamu siapa?" Sapanya pertama kali saat MOS di SMA, aku memperlihatkan nama ku yang tercantum di nametex yang tergantung dileherku.
"Oh Seline ... cuek amat sih , ohya panggil aja gue Billy!"ucapnya tapi aku segera pergi dari hadapannya , jujur aku waktu itu sangat tak sanggup melihat matanya, soalnya semenjak pertama kali melihatnya saat daftar ulang 5 hari sebelumnya aku sudah tertarik padanya.
"Oh Seline ... cuek amat sih , ohya panggil aja gue Billy!"ucapnya tapi aku segera pergi dari hadapannya , jujur aku waktu itu sangat tak sanggup melihat matanya, soalnya semenjak pertama kali melihatnya saat daftar ulang 5 hari sebelumnya aku sudah tertarik padanya.
Masa Orientasi Sekolah Usai sudah, pada hari terakhir kami pembagian kelas aku pun mencari namaku di papan informasi untuk memastikan kelasku.
"Selina Nahda Shavire, kita sekelas"bisik sesorang ditelingaku , aku pun memutar kepalaku mencari suara itu, ternyata itu Billy, aku hanya tersenyum tipis. Ohiya pada saag itu namaku tercantum di X(1).
"Selina Nahda Shavire, kita sekelas"bisik sesorang ditelingaku , aku pun memutar kepalaku mencari suara itu, ternyata itu Billy, aku hanya tersenyum tipis. Ohiya pada saag itu namaku tercantum di X(1).
Setiap malam saat ku akan tidur di kamar asramaku, aku selalu membayangin dirinya. Diriku juga bingung mengapa dia selalu ada dipikiranku padahal aku belum terlalu mengenal cowok culun itu pada saat itu.
"Seline lu gak tidur juga ? Udah jam 12 mblo!"tanya temanku bernama Tika.
"Belum ngantuk..."sahutku.
"Tidur dah dek besok bangun jam 5!"ujar senior yang disampingku.
"Seline lu gak tidur juga ? Udah jam 12 mblo!"tanya temanku bernama Tika.
"Belum ngantuk..."sahutku.
"Tidur dah dek besok bangun jam 5!"ujar senior yang disampingku.
Hari-hari berlalu dengan indah. Pada saat itu waktu menunjukkan jam 5 shubuh , di jam ini aku selalu menunggu antrian mandi , dikamar ku ini ada 8 orang dan kamar mandi di kamar ku ini hanya 1 , sebenarnya di lantai bawah ada kamar mandi tapi subuh-subuh gitu serem untuk keluar dan turun tangga , sebaiknya menunggu saja pasti nanti dapat giliran untuk mandi.
Semua nya pun selesai mandi, tepat jam 6.30 usai sarapan pagi kami berjalan kaki bersama menuju sekolah , jaraknya tidak begitu jauh lebih kurang 100 meter saja dari asrama ku,tapi jika lagi untung ada bis yang mengantarkan kami kesana.
DEG...DEG..DEG.. DEG...
Detak jantung ku begitu kuat saat memasuki kelasku. Oh ternyata Billy sudah ada di bangku nya , setiap pagi dia selalu saja menyapa ku atau hanya memberi senyuman seperti hari ini , walawpun begitu hatiku sudah begitu senang , akan tetapi aku masih sedikit cuek dengannya.
Detak jantung ku begitu kuat saat memasuki kelasku. Oh ternyata Billy sudah ada di bangku nya , setiap pagi dia selalu saja menyapa ku atau hanya memberi senyuman seperti hari ini , walawpun begitu hatiku sudah begitu senang , akan tetapi aku masih sedikit cuek dengannya.
Setiap hari kita lalui bersama. Kita bagaikan pacaran diam-diam atau backstreet bahasa kekiniannya padahal satu sama lain tak pernah mengungkapkan rasa , aku tak mungkin mengungkapkan rasa padanya , aku khawatir dia tak mau temanan lagi sama aku jika ku mengungkapkan duluan.
Di Asrama ku ini jaringan Wi-fi dimana-mana karena itu kita diperbolehkan membawa ponsel , apalagi membawa laptop sangat diwajibkan makanya itu selain aku bisa menanya kabar orang tua ku , aku bisa chatingan bersama dia, dia juga tinggal di Asrama , cuma dia tinggal di Asrama Cowok tepat di samping Asrama Cewek hanya pagar menjulang tinggi yang membatasi asrama kami.
Selain Chatingan, pulang bareng, aku juga sering jalan bareng bersama Billy dengan berbagai macam alasan.
"Bu, Izin kerumah Bella ya Buk !"pamitku kepada ibu Asrama ku
"Jangan sampe larut malam"ujarnya
"Bu, Izin kerumah Bella ya Buk !"pamitku kepada ibu Asrama ku
"Jangan sampe larut malam"ujarnya
Di sekolah ku ini ada sebagian yang tinggal di Asrama ada yang tidak, yang tidak itu rumahnya tak jauh dari sekolahan, maka dari itu aku punya kesempatan untuk jalan-jalan sama Billy,
percakapan itu hanya sebatas caraku saja untuk keluar sebentar dari Asrama tetapi sebenarnya aku hanya sekedar berjalan-jalan bersama Billy di keramaian kota dan ujung-ujunnya makan disebuah tempat makan sederhana sesuai kantong kita.
Memasuki tahun ke-2 ini kisah sangat perih bagiku,pertama kalinya aku patah hati gara-gara dia, aku teringat saat itu kelas 11 dia sering curhat ke aku tetapi curhatan nya itu membuatku sangat begitu sedih, ternyata ia menyukai sepupuku.
"Kenal Reva kan Sel kelas 11ips 3?"tanyanya
"Kenalah sepupu aku!"ujarku
"Aku suka sama dia, bantu aku ya Sel dekatin dia!"ujarnya , sontak hati ku berdebar kencang dan seperti ingin menangis,marah,ngamuk atau apalah tetapi aku tak bisa , aku hanya bisa memendam ini.
"Kenapa diam?"tanya nya
"Nggak kok , iya ntar aku bantui , aku kekelas duluan ya!"pamit ku lalu ku berlari menuju kelas , untung saja saat kelas 11 ini kita pisah kelas tetaoi tetap satu jurusan (IPA) dan keakraban kita juga mulai renggang saat itu , apalagi saat dipenghujung kelas 11 aku mendengar mereka jadian.
"Kenal Reva kan Sel kelas 11ips 3?"tanyanya
"Kenalah sepupu aku!"ujarku
"Aku suka sama dia, bantu aku ya Sel dekatin dia!"ujarnya , sontak hati ku berdebar kencang dan seperti ingin menangis,marah,ngamuk atau apalah tetapi aku tak bisa , aku hanya bisa memendam ini.
"Kenapa diam?"tanya nya
"Nggak kok , iya ntar aku bantui , aku kekelas duluan ya!"pamit ku lalu ku berlari menuju kelas , untung saja saat kelas 11 ini kita pisah kelas tetaoi tetap satu jurusan (IPA) dan keakraban kita juga mulai renggang saat itu , apalagi saat dipenghujung kelas 11 aku mendengar mereka jadian.
Bulan pun berlalu , tahun ajaran pun juga berganti, kali ini di kelas 12 lagi-lagi aku sekelas sama dia , ada rasa ingin moveon dari dia tapi jika bertatapan atau hanya sekedar senyuman atau sapaan dari dia hati ini masih sering berdegup kencang,aku juga bingung padahal hati ku begitu sakit saat mendengar dia pacaran sama Reva sepupu ku sendiri herannya aku masih memikirkan dia. Sempat dulu aku pernah mergokin mereka lagi mesra-mesraan di sebuah taman kota , hati ini sangat panas.
"Seline lu liat apaan?"tanya Tika
"Ini Tik, itu liat deh!"tunjukku dari kejauhan
"Sabar Sel, lupakan saja sudah dia.masih banyak kok yang mengejar kamu, ngapai juga harapin dia !"ujar Tika, Tika memang sahabat satu-satunya yang selalu ngertiin aku, dan hanya dia yang tahu aku suka sama Billy secara diam.
"Seline lu liat apaan?"tanya Tika
"Ini Tik, itu liat deh!"tunjukku dari kejauhan
"Sabar Sel, lupakan saja sudah dia.masih banyak kok yang mengejar kamu, ngapai juga harapin dia !"ujar Tika, Tika memang sahabat satu-satunya yang selalu ngertiin aku, dan hanya dia yang tahu aku suka sama Billy secara diam.
Tiba di semester 2 kelas 12 , dimana semester ini sangat begitu sibuknya anak-anak kelas 12 , disaat itu harusnya kesempatan untuk melupakannya tapi malah tetap tak bisa ,malah aku bahagia mendengar kabar bahwa mereka putus,mungkin diriku terdengar kejam. Semenjak itu Billy kembali dekatin aku perlahan tetapi aku selalu menghindar , ntahlah mengapa ku harus menghindar , seharusnya ini kesempatanku , tetapi hati ini masih sakit.
"Sel, bisakah kita jalan sore ini?"tanyanya
Tetapi aku tak menjawab sepatah katapun aku menghindari darinya.
"Sel, bisakah kita jalan sore ini?"tanyanya
Tetapi aku tak menjawab sepatah katapun aku menghindari darinya.
Hari berlalu sangat cepat dan hari kemarin sudah menjadi kenangan bahkan sejam yang lalu pun sudah menjadi kenangan.Hari itu adalah hari kelulusan dimana aku akan berpisah dengan Billy dan sahabat-sahabat ku yang lain semasa SMA ini.
"Peringkat pertama untuk jurusan IPA diraih oleh Selina Nahda Shavire, silahkan maju kedepan" itu prestasi terakhir di SMA ku ini, nem ku tinggi dibandingkan yang lain , itulah membuat diriku peringkat 1 di sekolahku , tak lupa aku dapat bingikisan karna meraih peringkat 1 dan aku juga sudah lulus saat itu disebuah Universitas di Jerman tempat kuliahku sekarang.
"Selamat ya nak!"ucap Kepala Sekolah.
"Iya pak"jawabku aku pun kembali ke barisan dan seseorang menarikku ke taman belakang sekolah.
"Ada apa sih Bil?"tanyaku dengan nada tinggi dan melepaskan tangannya
"Kenapa sih kamu itu menjauh dari aku Sel?"tanyanya
"Cari tau aja sendiri"ujarku cuek dan ingin pergi
"Okeh aku tau kamu cemburukan?"tanyanya. aku hanya bisa terdiam nunduk dan tiba-tiba mataku mengeluarkan air.
"Ngapain coba aku cemburu yang ada kamu yang menjauh dari aku "ucapku kasar seketika sambil menangis
"Maaf kan aku Sel, tapi aku perlu kamu sekarang ! Jujur aku mengaku salah mengapa aku harus jadian sama Reva yang tega selingkuhin aku , mengapa aku gak jadian sama kamu yang tulus menunggu diriku,maafkan aku Seline"mohonnya padaku
JEGEERR... tiba petir-petir menyambar lalu hujan deras mengguyur kami.
"Seline maafkan aku ya Sel!"ujarnya lagi
"Okeh aku salah, kamu boleh siksa aku"ucapnya dengan nada menyesal
"A..aku sudah memaafk..kan ka...kamu kok!"ujarku sambil menangis
"Lalu kamu mau apa?kenapa kamu masih menangis"tanyanya sambil mengelap air mataku yang berjatuhan bersama derasnya hujan, aku tak menjawab , aku hanya menggelengkan kepala
"Kamu mau jadi pacar aku?"tanyanya lagi, aku terkejut dengan sekejap aku menggelengkan kepala lalu ia menarikku ditempat yang teduh lalu mengeluarkan sebuah album foto kita berdua selama masa SMA.
"Simpan ini ya !"ujarnya.
"Terima kasih... Bill,, mungkin ini pertamuan terakhir kita, besok aku sudah akan ke Jerman...aku pamit duluan!"pamit ku sebelum dia mengatakan apa-apa aku sudah pergi meninggalkannya
#********#
TING NUNG...TING NUNG... TING NUNG... aku terbangun dari lamunan kenangan masa laluku ternyata Mama dan Abangku sudah pulang dari Mall. Aku pun segera membukakan pintu.
"Kok lama banget sih Sel?"tanya mamaku
"Tadi mah anu aku tadi di WC Buang Air Besar gak kedengaran"ujarku bohong.
"Helehh ... alasan paling lu!"tuduh abangku.
Terima Kasih sudah sempat mampir untuk membaca , mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan kata, kesamaan ide, gak jelas,gak nyambung , karna manusia tak luput dari kesalahannya. Silahkan buat Koment atau Saran , supaya penulis bisa memperbaiki tulisannya Thank's....
"Peringkat pertama untuk jurusan IPA diraih oleh Selina Nahda Shavire, silahkan maju kedepan" itu prestasi terakhir di SMA ku ini, nem ku tinggi dibandingkan yang lain , itulah membuat diriku peringkat 1 di sekolahku , tak lupa aku dapat bingikisan karna meraih peringkat 1 dan aku juga sudah lulus saat itu disebuah Universitas di Jerman tempat kuliahku sekarang.
"Selamat ya nak!"ucap Kepala Sekolah.
"Iya pak"jawabku aku pun kembali ke barisan dan seseorang menarikku ke taman belakang sekolah.
"Ada apa sih Bil?"tanyaku dengan nada tinggi dan melepaskan tangannya
"Kenapa sih kamu itu menjauh dari aku Sel?"tanyanya
"Cari tau aja sendiri"ujarku cuek dan ingin pergi
"Okeh aku tau kamu cemburukan?"tanyanya. aku hanya bisa terdiam nunduk dan tiba-tiba mataku mengeluarkan air.
"Ngapain coba aku cemburu yang ada kamu yang menjauh dari aku "ucapku kasar seketika sambil menangis
"Maaf kan aku Sel, tapi aku perlu kamu sekarang ! Jujur aku mengaku salah mengapa aku harus jadian sama Reva yang tega selingkuhin aku , mengapa aku gak jadian sama kamu yang tulus menunggu diriku,maafkan aku Seline"mohonnya padaku
JEGEERR... tiba petir-petir menyambar lalu hujan deras mengguyur kami.
"Seline maafkan aku ya Sel!"ujarnya lagi
"Okeh aku salah, kamu boleh siksa aku"ucapnya dengan nada menyesal
"A..aku sudah memaafk..kan ka...kamu kok!"ujarku sambil menangis
"Lalu kamu mau apa?kenapa kamu masih menangis"tanyanya sambil mengelap air mataku yang berjatuhan bersama derasnya hujan, aku tak menjawab , aku hanya menggelengkan kepala
"Kamu mau jadi pacar aku?"tanyanya lagi, aku terkejut dengan sekejap aku menggelengkan kepala lalu ia menarikku ditempat yang teduh lalu mengeluarkan sebuah album foto kita berdua selama masa SMA.
"Simpan ini ya !"ujarnya.
"Terima kasih... Bill,, mungkin ini pertamuan terakhir kita, besok aku sudah akan ke Jerman...aku pamit duluan!"pamit ku sebelum dia mengatakan apa-apa aku sudah pergi meninggalkannya
#********#
TING NUNG...TING NUNG... TING NUNG... aku terbangun dari lamunan kenangan masa laluku ternyata Mama dan Abangku sudah pulang dari Mall. Aku pun segera membukakan pintu.
"Kok lama banget sih Sel?"tanya mamaku
"Tadi mah anu aku tadi di WC Buang Air Besar gak kedengaran"ujarku bohong.
"Helehh ... alasan paling lu!"tuduh abangku.
Terima Kasih sudah sempat mampir untuk membaca , mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan kata, kesamaan ide, gak jelas,gak nyambung , karna manusia tak luput dari kesalahannya. Silahkan buat Koment atau Saran , supaya penulis bisa memperbaiki tulisannya Thank's....