Senin, 07 September 2015

#Cerpen "SEPATU Kita"

Sore itu aku duduk diteras belakang rumah sambil melihat hujan yang jatuh satu persatu kehamparan rumput taman belakang rumahku ini, serta percikan airnya yang mengotori lantai dekat aku duduk.

Sembari menunggu balasan chat temanku , aku mengingat sesuatu , mengingat masa kecilku tepat di samping rumahku ada 3 rumah sahabatku, mereka adalah Sendy , Panji dan Uta, mereka sahabat kecilku yang sudah tumbuh menjadi pria dewasa seperti diriku sudah menjadi wanita dewasa.

Aku mengingat setiap pulang sekolah atau libur sekolah kita sudah ngumpul disini, mereka membawa mainan kesayangan mereka. Sendy dan Panji membawa robot-robot , Uta membawa mobil-mobilan sedangkan aku membawa bonekaku.

Layaknya anak-anak kita bersenda gurau sambil memainkan maianan yang kita punya , rumah kita tak satu , keluarga pun bukan tetapi hamparan rumput ini yang menyatukan kita untuk wilayah kita bermain , memang dulu pemilik tanah ingin membuka taman umum di sini tetapi sampai sekarang tetap hamparan rumput yang tiap sebulan sekali di potong ayahnya Uta, betapa baiknya ayah Uta memesan ayunan besi untuk kami berempat dan kursi panjang untuk kami bermain.

Tetapi silih berganti , hari-hari itu semua sudah berlalu rumput yang dulu ku lihat pendek-pendek , sekarang sudah panjang-panjang dan tak terawat, ayunan besi yang dibeli Ayah Uta sudah berkarat , tak cantik seperti dulu lagu serta penuh lilitan rerumput liar , kursi panjang yang dulu ada disini juga sudah lapuk.

"Perasaan baru kemarin aku bermain sama kalian disini"ujarku dalam hati
sekarang kita sudah dewasa dan masih bersahabat seperti dulu tetapi kita tak ada lagi yang membawa mainan kesayangan , hanya handphone kesayangan jika kita ngumpul dicafe atau restoran .
Waktu SD , SMP kita berempat tidak satu sekolah , hanya SMA kita ngumpul dan satu sekolah dengan jurusan yang sama , tetapi baru kelas 12 ini kita berempat ngumpul di satu kelas yang sama.
Pada saat itu ntahlah apa yang aku rasakan aku senang sekali curhat bersama Uta.
"Tasya, gue masih bingung dia itu siapa sih ?"tanya Uta sambil menggaruk kepala nya yang tak gatal itu "Jujur aja kali sama gue, janji deh nggak gue bocorin ke Sendy atau Panji, kali aja gue kenal sama dia ntar gue comblangin deh"menyidorkan kelingkin, tetapi aku hanya diam.
"Siapa Tas??"tanyanya lagi
"Tapi janji ya Ut!awas lu beri tau ke orangnya!"aku membalas kelingking Uta.
"Oke Tasy...!"jawabnya
"Jadi gini Ut, gue suka Sama Panji"jawabku dengan kepala tertunduk, ya ini salah ,kesalahan besar diriku menyukai sahabatku sendiri.
"HAH! Panji? Panjiandri Samuel ?"tanya Uta lagi dengan muka terkejut dengan nada keras, pada saat itu kami dilantai dua rumahku , jadi tak mungkin Panji mendengarnya apalagi sebelah ku rumah Uta lalu rumah Sendy baru rumah Panji.
"Iya Putra... Tasya suka sama Panji!!"jelasku dengan nada lembut
"Ehh Tasya Febiola Oktavi lo waraskan ?"tanyanya mengecek dahiku, aku hanya mengangguk kecil, "oke-oke gue tau Panji itu ganteng,pintar, pendiam tapi dia itu...lo tau sendiri gak tau pacaran , dia cuek sekali sama cewek, dia hanya baik sama kamu doang tasy!!"jelas Uta
"Nah karena itu Ut ! Gue suka sama Panji !"ujarku.
"Hmm... Oke...oke... gue akan usahakan gimana caranya lo bisa jadian Sama Panji!"ucap Uta.
"Tasyaaa.... Ada Panji dan Sendy nih dibawah !"teriak kakakku dari lantai bawah.
"Suruh naik aja!"jawabku teriak sambil menengok ke arah bawah tangga. Merekapun naik dan membawa Martabak Manis rasa kesukaan kami berempat.

Hari-hari berganti, bulan juga berganti saat itu kami baru saja melewati masa-masa sibuk ,sibuk dengan Ujian Nasional tapi sedikit lama dari itu hasilnya diumumkan dan kami resmi dinyatakan lulus.
Sebagai merayakan kelulusan malam itu kita merayakan ke cafe termahal dikota ini.
"Malam ini ada kejutan buat kamu...aku harap kamu senang-Uta"sebuah massage yang masuk di ponsel ku.

Akhirnya sampai juga aku di sebuah Cafe, walaupun rumah kita dekatan tetapi kita berangkat nya tidak bersama-sama. Aku duduk didekat Sendy yang sedari tadi sudah datang.
"Eh Tas..."sapanya, aku hanya senyum , aku memang sedikit kurang akrab sama Sendy, kalaupun terlihat akrab kalau ada Uta atau Panji saja.

Tidak lama itu Uta dan Panji datang dengan basah kuyup , baru saja hujan datang mengguyur kota ini pada saat itu, kami segera memesan makanan dan minuman sambil menunggu pesanan datang Uta memulai pembicaraan.
"Tasya... lu mau tau gak apa kejutan buat lo?"tanya Uta
"Kejutan apaan sih ? Lu mau ngasih kejutan ngomong-ngomong aneh!"heranku
"Sen... ngomong dahh!ahh.. lama amat"seru anji, aku hanya bingung karna Sendy memegang tanganku.
"Jadi gini tasy, kita udah lama banget dari kecil sahabatan dan jadi gini waktu baru masuk SMA dulu itu aku merasakan ada yang beda sama kamu, apalagi dari kelas 10 sampai lulus kita sekelas terus , rasa itu semangkin menggucang hatiku,untuk mengungkapkan ini,tapi aku takut ... takut sahabat baik ku pergi, malam ini aku mau ngungkapkan bahwa aku sayang, aku cinta kamu, aku gak mau lagi berlama-lama jadi sahabat mu saja"jelasnya panjang.
"Tasyaa , mau kan jadi kekasihku?"tanyanya , aku hanya diam , aku mengira kejutan Uta itu Indah, ya seindah janjinya akan mendekatkan ku ke Panji, tapi kejutan itu membuat persahabatan kita pecah,karena aku menolak Sendy mentah-mentah pada malam itu.
Semenjak malam itu aku tak pernah menghubungi mereka, esok harinya aku langsung mengambil pesawat tujuan kampung kelahiran ku untuk melanjutkan kuliah disana.
                                ***
7 tahun berlalu aku sudah tamat s1 Sarjana Akutansi dan aku juga udah bekerja disebuah perusahaan asing di kota itu, selama itu aku tak pernah berkomunikasi sama mereka dan kembali kekota ini.

Dan pada akhirnya aku memutuskan untuk kembali kekota yang sudah membesarkanku ini, aku akan mencari pemgalaman bekerja disini.

Sesampai disini aku sudah disambut oleh mereka , mereka Uta,Sendy dan Panji tampak Panji dan Sendy sudah menggandeng wanita, bahkan wanita yang digandeng Panji sudah menggendong bayi.
"Hey Tasya!"sambut mereka sambil meyalami diriku.
"Tasy... wah ditembak Sendy aja ngambek sampai 7 tahun gak ngubungi kita!"ujar Panji
"Apaan sih , gue kan emang udah niat di kampung kelahiran gue kuliahnya"jawabku
"Tapi jangan sampai putusin komunikasi juga kali"sambung Uta
"Iya lagian kan kita SePaTU ya nggak.."tambah Uta
"Sendy,Panji, Tasya Uta!"sambung Panji
"Hah Bisa aja...Btw ini bini lo Pan, eh Sen?"tanyaku
"Iye Bini gue Tas, kenalin Eca anak IPS dulu , nih baby gue baru aja lahir sebulan yang lalu"jelas Panji
"Oh eca ... wahh beda banget perasaan lu gendut dulu Ca, eh Dapat Cogan SMA dulu, hehe"Pujiku
"Hehehe, bisa aja lo Tasy..."jawabnya
"Terus...terus.. ini bini lo Sen?"tanyaku lagi
"Iyalah... baru aja gue nikah 3 bulan yang lalu"jawabnya
"Lu mana Ta?"tanyaku
"Belum ada Calon Tas"jawabnya
"Yaudah Putra sama Tasya aja !"sambung ayahku yang tiba-tiba datang sambil merangkul aku dan Uta.
"Wah boleh tu om!"ujar mereka bertiga bebarengan
"Putraa... Suruh mama papa mu temuin om ya... nanti kita susun acaranya!" Suruh Ayahku
"Okeh om"
Ternyata memang sudah direncanakan pernikahan ini , dari dulu Mama papa Uta dan Ayah Bunda ku memang sudah menginginkan kami menikah kelak , dan resepsi kami akan dilaksanakan bulan besok , semoga aku bahagia bersama Uta ... Sahabatku...

************************************************
Terimakasih sudah membaca mohon maaf bila ada kesamaan ide cerita, atau gak jelas , gak nyambung dan kesalahan dalam penulisan , terimakasih jangan lupa coment (kritik saran) dan + yaa..