Sabtu, 16 Mei 2015

BAHAGIA SEMENTARA

          Perkenalkan aku Sheila Dewi Aprillianti biasa dipanggil Sheila sama keempat sahabatku, mereka adalah Aqilla Violla Amanda atau Aqilla , Alisya Rima Agustine atau Lisya , Refina Marsha Triana atau Refin/Fina dan satu-satunya cowok yaitu Levy Edgar Putra atau Levy. Kita sudah kenal sejak SMP dulu di Samarinda dan saat SMA kita juga satu sekolah dan sampai saat ini kita kuliah di sebuah Universitas Negeri DKI Jakarata yang sama tetapi Jurusan nya saja yang berbeda.
            Padahal dulu kita saat SMA jurusan kita sama yaitu sama-sama IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam tetapi kerana mimpi yang berbeda terpaksa kita mengambil jurusan yang berbeda di Universitas yang sama ini. Aku adalah Mahasiswi di Jurusan Farmasi, Refina mengambil Jurusan Psikologi, Lisya Jurusan Ilmu Hukum , Levy mengambil Jurusan Sastra Inggris sedangkan Aqilla mengambil jurusan Gizi , kami semua masih sama-sama semester 2.
            Walupun kita berbeda jurusan kita tinggal di Kos-kosan yang sama kecuali Aqilla dia lebih memilih tinggal bersama nenek nya maklum saja dia anaknya sedikit manja  tetapi rumah neneknya juga tak jauh dari kosan kami jadi tetap dekat dan Levy juga tinggal di kosan juga tepat nya samping kosan kami juga jaraknya cuma 1 rumah yang membatasi itu rumah yang punya koss-kosan ini , maka dari itu kita sering bersama seperti Dinner bersama disebuah cafe favorit kami.
            Selain kita sering Dinner kita juga sering Jalan-jalan ke tempat-tempat wisata , selain itu juga kita juga mengikuti kesibukan atau Ekstrakulikuler yang sama yaitu, Seni Pertunjukkan atau biasa disebut Teater. Eskul ini adalah Ekskul yang sangat sibuk di Fakultas MIPA dan Fakultah Ekonomi karena sering sekali mengadakan pentas seni seperti, Pentas Drama,Musik,Vocal dan masih banyak lagi.

            Karena Sibuk itu aku bahagia selain tugas dari kampus dan ada tugas teater yang membuat diriku tambah sibuk. Tetapi sesibuk apapun diriku aku tak pernah lupa untuk menjaga kesehatan ku maklumlah diriku hanya sendiri disini tak ada keluarga , Sahabat ku juga tak mungkin mau mengurusi diriku jikalau sakit dikarenakan mereka juga punya kesibukan masing-masing.
        Terik mentari pagi sudah masuk ke sela-sela jendela ku, aku masih saja menutupi diri ku dengan selimut tipis dan seketika aku mengingat sesuatu bahwa kalau aku ada janji bersama teman ku jam 9 nanti untuk praktik mengolah sebuah obat,sekarang sudah menunjukkan jam 7 tepat, aku segera beranjak dari kasur ku menuju kamar mandi yang ternyata masih penuh antrian mandi dari penghuni kos lain, saat ku mengantri aku sudah melihat Lisya sudah rapi dan siap menuju kampus sedangkan Refin masih dikamar yang baru saja selesei mandi, inilah yang ku lalui tiap pagi mengantri mandi karena kamar mandi kos ku hanya 3 saja sedangkan kamar kosnya 24 pintu dan berpenghuni mahasiswi semua.

            “Sheill, Gue duluan ya sama Refin gue ada jam nih ntar lagi”pamit Lisya padaku.
            “Oh… ya…”jawabku datar.
            Mereka selalu saja meninggalkan aku kalau sudah lewat jam 7 pagi , mereka sih enak, Lisya di jemputi pacarnya yaitu seniornya setiap pagi, sedangkan Refin selalu aja ada yang mau mengantar jemput dirinya ke kampus ,nah aku hanya bisa menaik angkutan umum tiap pagi nya kalau lagi untung sih bisa seangkot dengan Aqilla soalnya dia sering bayarin sih.
            Tak lama itu aku pun selesei mandi dan bersiap kekampus dan aku berjalan menuju kedepan yang pasti aku melewati blok perumahan nenek nya Aqilla atau rumahnya Aqilla dan aku bahagia ternyata Aqilla juga lagi nunggu didepan pasti menunggu angkot yang sama untuk menuju kampus. tak lama menunggu, angkot itu ngetem didepan menawari angkutan.
            “Ayo neng,pasar minggu!”tawar abang itu
            “Yuk Qill udah ada tuh Angkot nya!”Ajakku.
            “Tidak usah Qill aku nanti diantari abangku dia lagi mengantari nenekku kepasar ! Kamu duluan saja ,  jam ku masih lama kok jam 10 nanti”jawabnya
            “Ohiya dah,duluan yah!”Pamit ku dengan wajah datar.
            “Iya Sheill!!”senyumnya
            Sial,ternyata dugaan ku salah , Aqilla hari ini tidak menggunakan angkutan umum menuju kampus, dia akan berangkat sama abangnya mahasiswa universitas sebelah kalau nggak salah udah mau lulus S1. Singkat cerita, Selama dalam angkot aku hanya bisa diam karena tak ada orang yang aku kenal untuk berbicara,takut juga sih berbicara sama sembarangan orang nanti di kira sok kenal sok dekat atau bisa-bisa nanti gue di hipnotis lagi yang kek di tipi-tipi.
            Sesampai di kampus tepatnya dikoridor kampus ada Levy yang senyum pada ku tetapi tampak nya ia sangat terburu-buru. Dan sekarang aku berada di parkiran bersama teman ku untuk mengambil resep yang tertinggal dirumah nya, rumahnya juga tak jauh dari kampus ini , setibaku diparkiran tampak Aqilla duduk mesra di motor yang baru saja masuk kedalam parkiran “Perasaan tadi katanya nunggu abangnya kok sama cowok lain yang bukan kakaknya”Ujarku dalam hati.
            “Eh Sheill ayo naik malah bengong!”Ajaknya dengan nada nyaring
            “Hah? Ohiya ayo!!”aku terkejut.
            Siang hari pun tiba , aku dan sahabat-sahabat ku janjian untuk ngumpul di café dekat kampus kami, aku pergi  duluan karna jam ku udah selesei duluan. Sesampai disana aku segera memesan jus aku sangat begitu haus siang ini. Tak lama itu keempat kawan ku datang bersama kami pun memesan makanan.
            “Eh guys, malam minggu depan ada pensi loh di Fakultas Hukum…panitia dan yang pentas nya anak Hukum dan Ekonomi kalau nggak salah anak Fakultas MIPA juga ”Ujar Lisya.
            “Kampus gue dan lo dong ?”Tanyaku , Lisya mengangguk
“Gue nonton deh gue bawa Gebetan gue ya!!”Refin.
“Terserah deh yang jelas yang pentas anak Ekonomi jurusan akutansi sama anak Hukum terus sama anak jurusan Biologi dan Matematika, Sisanya panitia”Jelas Lisya.
“Ehem …Wisshh pasti seru tuh!”Sambung Aqilla yang baru saja meneguk jus yang ia pesan.
“Makanya datang kali aja ada yang bisa digebet fin… Sheil!!”Ajak Lisya
“Iya, kalau nggak salah anak Fakultas Ekonomi cakep-cakep loh cowoknya!”Sambung Aqilla lagi
“Wah kesempatan nih!”ujarku dalam hati.
“Lev, lu bawa ye gebetan lu , terserah deh mau bawa anak sastra Belanda atau sastra Cina,yang jelas jangan anak gizi disamping gue, habis lu disuntik si calon dokter hahaha!”Ejek Lisya ke Aqilla
“hahaha… di suntik mati lu lev!!”Tambah Refina
“Apaan sih ,, nanti pokoknya gue bawa anak sastra deh ! pokoknya ntar kalo bisa dah jadian kalo datang deh!”Ujar Levy.
“Okeh…ku ingati perkataan lu!”Tantangku.
Tiba dihari yang kutunggu, sejak dari sore tadi aku melihat Lisya memakai baju kaos teater resmi nya dan begitu juga aku, kami sudah bersiap-siap sejak sore.malampun tiba aku menjaga di Indoor bersama Lisya.Lisya sedang berbicara dengan anak teater dari fakultas ekonomi dan terlihat begitu akrab, aku pun menghampiri ntah apa yang ku liat dari salah satu cowok yang berkacamata menggunakan kaos teater resmi Fakulatas Ekonomi dengan jeans hitam memakai sepatu kets yang keren sungguh terpana ku melihat dirinya ku beranikan diri untuk menyapa nya yang sedang berbicara juga sama Lisya.
            “Hay aku Sheila anak Farmasi, nama lo siapa ya?’’ tanyaku
“Aku Diffo anak Manajemen”Kenalnya tapi wajahnya agak cuek gitu.
“Hehehe.. Aku Rendi dan ini Bagas anak Manajemen juga,salam kenal ya Shell!”Ujar Rendi sambil nyengir.
            “Eh Sheill lihat deh”tunjuk Lisya saat sepasang kekasih yang baru masuk ke dalam
            Ternyata itu Levy bersama seorang cewek dengan mengenakan dress pink dengan jepitan pita pink dirambutnya yang lurus itu dia terlihat begitu cantik dengan gaya kekinian singkat cerita kata Lisya anak itu anak Sastra Jepang dan dia baru jadian sama Levy 2 hari yang lalu.
“Waww…”Kejutku, tak lama itu aku juga melihat Aqilla bersama cowok yang diparkiran yang seminggu lalu yap, cowok itu anak Kedokteran dan mereka sebenarnya udah jadian 4 bulan yang lalu dan sungguh terkejutnya lagi aku melihat Refin dengan seseorang dan ia menyapa kita.
            “hay Sheil…Hai Lisy kenalin gue baru jadian nih sama Ferdi anak Teknik Mesin”Kenal Refina kepada kami
            “Wah selamat yaa!Jangan lupa teraktiran ya!”Lisya
            “Okeh nanti ya !”Jawab Ferdi
            “Ohya silahkan duduk!”Ucapku.
            Lanjut, pentas pun akan segera mulai Lisya meninggalkan ku sendirian karena dia akan menyemangati pacarnya dibelakang panggung yang akan pentas sebentar lagi, selama ku ditinggalkan sendiri aku hanya bercerita dengan Rendi sebenarnya ingin berbicara dengan Diffo tapi ya karena Diffo agak cuek aku terpaksa berbicara dengan Rendi dan Bagas tak lupa aku meminta nomor handphone mereka dan Pin BB nya, lumayan kali aja kan ada yang nempel.
            Pentas pun usai,aku hanya bisa berdiam diri karena saat pulangan ke-empat sahabatku memilih pulang bersama pacarnya masing-masing ,ya aku hanya bersabar dengan terpaksa aku menaiki angkutan umum yang mulai sepi penumpangnya, sebenarnya takut juga sih udah sangat begitu malam waktu di jam tangan ku sudah menunjukkan jam 22.20 WIB , untung saja aku sampai dirumah dengan selamat.

Hari demi hari berlalu, hari ini malam minggu dan aku meliahat pintu kos kedua teman ku tertutup rapat dan kurasa mereka malam mingguan. Aku jadi badmood ,akupun juga ikut jalan untuk menghemat biaya aku pergi kerumah nenek Aqilla aja, dirumahnya ada warung sekalian belanja jajanan kecil terus biasanya neneknya Aqilla enak gitu diajak curhat , akupun sampai didepan rumah Aqilla tampak sekali warung neneknya Aqilla belum tutup pasti neneknya belum tidur. Aku pun masuk keteras luasnya rumah nenek Aqila, sungguh terkejutnya aku ternyata Aqilla lagi pacaran sama si calon dokter dan disana juga ada Lisya,Rendi dan Diffo disana ntahlah mereka ngapain.

            “Hey Aqilla…Hartly…”Aku menyapa Aqilla dan pacarnya
            “Sheill!! Sini lu!”teriak Lisya.
            “untung aja ada Sheila , jadi lu Diff nggak sendirian nih lo berduaan aja sama Sheilla!”Suruh Lisya
            “Loh Lisy lu nggak Malming dengan …”
            “Ssstttt!”Seru Lisya untuk aku diam, aku rasa Lisya mau selingkuh.
            “Ohya kami mau Dinner nih jadi pas kan berpasang-pasangan!Diff lo nggak usah banyak protes ya!hehehe..”ujar Rendi sambil nyengir, dengan wajah juteknya Diffo hanya mengangkat alis nya dengan berarti setuju,
Hartly pacarnya Aqilla menyalakan mobilnya yang ia parkir di depan rumah ini. Mobil ini t, yang menyupir Hartly dan disampingnya Aqilla , di tempat duduk paling belakang Lisya dan Rendi dengan terpaksa aku duduk ditempat duduk bagian tengah, selama diperjalanan mereka ketawaan lain hal dengan nya aku sama Diffo yang hanya diam, Diffo sibuk dengan game yang baru saja dia download, walapun tak ada berbicara sepatah katapun aku bahagia karena bisa dekat dengan nya di malam minggu ini.
“Kok diam aja sih Sheill?”Tanya Lisya.
“Biasanya lo paling Heboh kalau mau Dinner gini!Apalagi disebelahnya ada someone nya!”Olok Aqilla, keempat sahabat ku mengetahui kalau aku suka sama cowok yang disebelahku ini.
“Apaan sih lu Qill…!”kesalku
Sesampai di café kami segera duduk di meja yang kursinya 6 ,kamipun memesan makanan.
“tumben lu minum doang Sheill?? Biasanya lu paling rakus mesan semua makanan ”Tanya Aqilla
“Lo kayak nggak tau aja … ntar paling minta makanan kita!”Ujar Lisya
“Yang, Si Sheilla mah sok Jaim dekat Diffo!”ujar pacarnya Aqilla
“Eh… apaan sih lu Hart!”Kesalku lagi
Tak lama pesanan pun datang, tampak Diffo meminum Jusnya dan teman-temanku pun melahap pesanannya, aku jadi kepengen tapi aku kan gak mungkin juga kalau ku makan sekarang nanti teman ku selese makan , aku baru makan ntar ditinggalin lagi ntar aku lagi yang bayar , aku kan bawa uang 15 ribu doang lagi. Tetapi tidak yang kuduga ternyata Diffo tak nyentuh steak yang ia pesan ,ia seperti sedang menatap seseorang dari kejauhan dan saat itu seseorang itu menghampiri ternyata itu kak Sehrin anak kedokteran tepatnya seniornya Hartly.
“Hay guys!!”sapanya
“gays gue jalan sama kak sehrin ya , makanan gue habisin aja belum gue sentuh kok! Minumnya kalau mau minum aja Ren!”Ujar Diffo sambil pamit. Seketika hati ku retak jatuh berkeping-keping melihat mereka berjalan berdua sehingga aku tak ngedip dan ternyata ada yang memperhatikan aku dari tadi.
“Eh lu kenape?Cemburu ya?belum dimakan tuh steaknya !makan deh!”Lisya
“ngapai coba cemburu … dia bukan siapa-siapa gue tau!!”kesalku
“yaudah makan deh!”suruh Aqilla menyodorkan makanan  yang belum dimakan Diffo, akupun melahap steak itu.
Seminggu kemudian tepatnya hari kamis , aku pergi ke fakultas Hukum untuk menghampiri Lisya. Saat itu juga aku berpapasan dengan pacarnya Lisya dan mulai deh sifat usil ku.
“Eh Wewel gombel!”sapa ku , yap namanya Welfin.

“Eh Wewel Gombel kenapa lu? Masem amat muka lu pagi-pagi!”Ejekku tapi ia tak menghiraukan ku berjalan lalu berbelok keperpusatakaan.
“Aelah gue dikacangin , cus aja dah !!”Gumamku dalam hati.
Sesampai didepan kelas Lisya ternyata ia masih ada dosen didalam nya , dengan terpaksa aku menunggu, lagian kalau aku kembali kekelas ku , bête banget jam ku habis dzuhur sekarang masih jam 9.30.
Tepatnya jam 10 tepat , Dosen Lisya pun keluar , Lisya pun menghampiri ku untuk mengajak aku makan pagi menjelang siang. Saat dijalan aku bertanya-tanya kepada Lisya
“sya, kenapa sih welfin tuh?gak enak betul wajahnya?”tanyaku
“lu mau tau kenapa?”Tanya Lisya balik dan aku mengangguk
“tadi malam Welfin gue putusin!”jawab nya santai
“Hah?Kenapa ?kok aku baru tau ? terus lu biasanya galau sedih atau apa gitu?”tanyaku yang bergitu terkejut
“Iya lu baru tau kan..tadi malam gue mau curhat ke lu, tapi pintu kamar lu udah kunci, okeh kenapa gue gak galau gue bahagia-bahagia aja kan ya gue udah jadian sama Rendi!”ucapnya sangat santai
“hah! Rendi? Lu yakin pacaran sama Rendy , Playboy loh kayaknya!”Ujarku
“Kan kayaknya, yaudah katanya mau gue traktir yok ke Restauran kota lapar nih !!”Ajaknya lalu kami pergi ke halte kampus mancari taksi pergi ke restauran

Sesampai disana sungguh terkejutnya ternyata ada Rendi dan Diffo, aku hanya bisa terdiam, soalnya kalau aku berbicara ketauan banget gue suka sama Diffo biasalah baru jatuh cinta gugup gimana gitu ya walaupun pernah disakiti sih.
“Hay Beby!!”sapa Rendy
“Hay sayang,, untung kamu bawa Diffo nya hehe”Lisya
“Ohya Diff, lo minta traktir kan dengan Rendy terus tadi lo Shell minta teraktir kan sama gue ?’tanya Sheilla
“Iya”Jawab mereka berbarengan
“Ihh sama-sama jawabnya, jodoh nih !”Ujar Lisya
“Apaan sih lo Lis!!”ujarku
“Okey … ngomong dah Diff!”Ujar Rendy to the point
“Eh Diff lo gak usah sok cuek deh , lo sendiri kan yang bilang suka sama dia , nih udah di depan ngomong sudah !”Suruh Rendi
“Sheil gue suka sama lo!dah!”Ujarnya cuek
“iih apaan kayak gitu, ulangin bro !! Tunjukin kalo lo laki bro!”Tambah Rendi yang bersemangat
“Sheila aku suka sama lo dan sayang sama lo!lo mau kan jadi pacarku?”Ucapnya serius sambil memegang tanganku , hatiku bagaikan ada rasanya dag dig dug tak menentu lalu segera aku menjawab
“Iya aku mau jadi pacar kamu”
Lalu ahirnya aku jadian sama Diffo sungguh bahagia nya diriku bisa pacaran sama orang yang aku sayang dan ku cintai tapi tiba-tiba saat itu..
“Ciiittt!! Jgerr!”
“Bang pelan-pelan atuh bang bawa taksi nya!!”Teriak Lisya di telingaku
“si Abang mah gitu ngalah aja coba sama pengendara motor untung gak ketabrak!”tambah Lisya yang ada didepanku dan seketika aku terbangun dari tidurku , ternyata tadi hanya mimpi , aku kira tadi kenyataan bahwa aku jadian sama Diffo tenyata hanya Mimpi.
“Okeh sampai , yok Sheil turun, berapa bang?’tanya Lisya lalu abangnya menunjukkan argo yang tertera lalu Lisya membayarnya , saat masuk kedalam ada Diffo dan Rendi , seperti biasa Diffo tetap cuek banget sama gue.
THE END