Perkenalkan aku Sheila Dewi Aprillianti
biasa dipanggil Sheila sama keempat sahabatku, mereka adalah Aqilla Violla Amanda
atau Aqilla , Alisya Rima Agustine atau Lisya , Refina Marsha Triana atau
Refin/Fina dan satu-satunya cowok yaitu Levy Edgar Putra atau Levy. Kita sudah
kenal sejak SMP dulu di Samarinda dan saat SMA kita juga satu sekolah dan
sampai saat ini kita kuliah di sebuah Universitas Negeri DKI Jakarata yang sama
tetapi Jurusan nya saja yang berbeda.
Padahal
dulu kita saat SMA jurusan kita sama yaitu sama-sama IPA atau Ilmu Pengetahuan
Alam tetapi kerana mimpi yang berbeda terpaksa kita mengambil jurusan yang
berbeda di Universitas yang sama ini. Aku adalah Mahasiswi di Jurusan Farmasi,
Refina mengambil Jurusan Psikologi, Lisya Jurusan Ilmu Hukum , Levy mengambil
Jurusan Sastra Inggris sedangkan Aqilla mengambil jurusan Gizi , kami semua
masih sama-sama semester 2.
Walupun
kita berbeda jurusan kita tinggal di Kos-kosan yang sama kecuali Aqilla dia
lebih memilih tinggal bersama nenek nya maklum saja dia anaknya sedikit manja tetapi rumah neneknya juga tak jauh dari kosan
kami jadi tetap dekat dan Levy juga tinggal di kosan juga tepat nya samping
kosan kami juga jaraknya cuma 1 rumah yang membatasi itu rumah yang punya
koss-kosan ini , maka dari itu kita sering bersama seperti Dinner bersama
disebuah cafe favorit kami.
Selain
kita sering Dinner kita juga sering Jalan-jalan ke tempat-tempat wisata ,
selain itu juga kita juga mengikuti kesibukan atau Ekstrakulikuler yang sama
yaitu, Seni Pertunjukkan atau biasa disebut Teater. Eskul ini adalah Ekskul
yang sangat sibuk di Fakultas MIPA dan Fakultah Ekonomi karena sering sekali
mengadakan pentas seni seperti, Pentas Drama,Musik,Vocal dan masih banyak lagi.

Terik mentari pagi sudah masuk ke
sela-sela jendela ku, aku masih saja menutupi diri ku dengan selimut tipis dan
seketika aku mengingat sesuatu bahwa kalau aku ada janji bersama teman ku jam 9
nanti untuk praktik mengolah sebuah obat,sekarang sudah menunjukkan jam 7 tepat,
aku segera beranjak dari kasur ku menuju kamar mandi yang ternyata masih penuh
antrian mandi dari penghuni kos lain, saat ku mengantri aku sudah melihat Lisya
sudah rapi dan siap menuju kampus sedangkan Refin masih dikamar yang baru saja
selesei mandi, inilah yang ku lalui tiap pagi mengantri mandi karena kamar
mandi kos ku hanya 3 saja sedangkan kamar kosnya 24 pintu dan berpenghuni mahasiswi
semua.
“Sheill,
Gue duluan ya sama Refin gue ada jam nih ntar lagi”pamit Lisya padaku.
“Oh… ya…”jawabku datar.
Mereka
selalu saja meninggalkan aku kalau sudah lewat jam 7 pagi , mereka sih enak, Lisya
di jemputi pacarnya yaitu seniornya setiap pagi, sedangkan Refin selalu aja ada
yang mau mengantar jemput dirinya ke kampus ,nah aku hanya bisa menaik angkutan
umum tiap pagi nya kalau lagi untung sih bisa seangkot dengan Aqilla soalnya
dia sering bayarin sih.
Tak
lama itu aku pun selesei mandi dan bersiap kekampus dan aku berjalan menuju
kedepan yang pasti aku melewati blok perumahan nenek nya Aqilla atau rumahnya Aqilla
dan aku bahagia ternyata Aqilla juga lagi nunggu didepan pasti menunggu angkot
yang sama untuk menuju kampus. tak lama menunggu, angkot itu ngetem didepan
menawari angkutan.
“Ayo
neng,pasar minggu!”tawar abang itu
“Yuk
Qill udah ada tuh Angkot nya!”Ajakku.
“Tidak
usah Qill aku nanti diantari abangku dia lagi mengantari nenekku kepasar ! Kamu
duluan saja , jam ku masih lama kok jam
10 nanti”jawabnya
“Ohiya
dah,duluan yah!”Pamit ku dengan wajah datar.
“Iya
Sheill!!”senyumnya
Sial,ternyata
dugaan ku salah , Aqilla hari ini tidak menggunakan angkutan umum menuju
kampus, dia akan berangkat sama abangnya mahasiswa universitas sebelah kalau
nggak salah udah mau lulus S1. Singkat cerita, Selama dalam angkot aku hanya
bisa diam karena tak ada orang yang aku kenal untuk berbicara,takut juga sih
berbicara sama sembarangan orang nanti di kira sok kenal sok dekat atau
bisa-bisa nanti gue di hipnotis lagi yang kek di tipi-tipi.
Sesampai
di kampus tepatnya dikoridor kampus ada Levy yang senyum pada ku tetapi tampak
nya ia sangat terburu-buru. Dan sekarang aku berada di parkiran bersama teman ku
untuk mengambil resep yang tertinggal dirumah nya, rumahnya juga tak jauh dari
kampus ini , setibaku diparkiran tampak Aqilla duduk mesra di motor yang baru
saja masuk kedalam parkiran “Perasaan tadi katanya nunggu abangnya kok sama
cowok lain yang bukan kakaknya”Ujarku dalam hati.
“Eh
Sheill ayo naik malah bengong!”Ajaknya dengan nada nyaring
“Hah?
Ohiya ayo!!”aku terkejut.
Siang hari pun tiba , aku dan sahabat-sahabat
ku janjian untuk ngumpul di café dekat kampus kami, aku pergi duluan karna jam ku udah selesei duluan.
Sesampai disana aku segera memesan jus aku sangat begitu haus siang ini. Tak
lama itu keempat kawan ku datang bersama kami pun memesan makanan.
“Eh
guys, malam minggu depan ada pensi loh di Fakultas Hukum…panitia dan yang
pentas nya anak Hukum dan Ekonomi kalau nggak salah anak Fakultas MIPA juga
”Ujar Lisya.
“Kampus
gue dan lo dong ?”Tanyaku , Lisya mengangguk
“Gue nonton deh
gue bawa Gebetan gue ya!!”Refin.
“Terserah deh
yang jelas yang pentas anak Ekonomi jurusan akutansi sama anak Hukum terus sama
anak jurusan Biologi dan Matematika, Sisanya panitia”Jelas Lisya.
“Ehem …Wisshh
pasti seru tuh!”Sambung Aqilla yang baru saja meneguk jus yang ia pesan.
“Makanya datang
kali aja ada yang bisa digebet fin… Sheil!!”Ajak Lisya
“Iya, kalau
nggak salah anak Fakultas Ekonomi cakep-cakep loh cowoknya!”Sambung Aqilla lagi
“Wah kesempatan
nih!”ujarku dalam hati.
“Lev, lu bawa ye
gebetan lu , terserah deh mau bawa anak sastra Belanda atau sastra Cina,yang
jelas jangan anak gizi disamping gue, habis lu disuntik si calon dokter
hahaha!”Ejek Lisya ke Aqilla
“hahaha… di
suntik mati lu lev!!”Tambah Refina
“Apaan sih ,,
nanti pokoknya gue bawa anak sastra deh ! pokoknya ntar kalo bisa dah jadian
kalo datang deh!”Ujar Levy.
“Okeh…ku ingati
perkataan lu!”Tantangku.
Tiba dihari yang
kutunggu, sejak dari sore tadi aku melihat Lisya memakai baju kaos teater resmi
nya dan begitu juga aku, kami sudah bersiap-siap sejak sore.malampun tiba aku
menjaga di Indoor bersama Lisya.Lisya sedang berbicara dengan anak teater dari
fakultas ekonomi dan terlihat begitu akrab, aku pun menghampiri ntah apa yang
ku liat dari salah satu cowok yang berkacamata menggunakan kaos teater resmi
Fakulatas Ekonomi dengan jeans hitam memakai sepatu kets yang keren sungguh
terpana ku melihat dirinya ku beranikan diri untuk menyapa nya yang sedang
berbicara juga sama Lisya.
“Hay aku Sheila anak Farmasi, nama lo
siapa ya?’’ tanyaku
“Aku Diffo anak
Manajemen”Kenalnya tapi wajahnya agak cuek gitu.
“Hehehe.. Aku
Rendi dan ini Bagas anak Manajemen juga,salam kenal ya Shell!”Ujar Rendi sambil
nyengir.
“Eh
Sheill lihat deh”tunjuk Lisya saat sepasang kekasih yang baru masuk ke dalam
Ternyata
itu Levy bersama seorang cewek dengan mengenakan dress pink dengan jepitan pita
pink dirambutnya yang lurus itu dia terlihat begitu cantik dengan gaya kekinian
singkat cerita kata Lisya anak itu anak Sastra Jepang dan dia baru jadian sama
Levy 2 hari yang lalu.
“Waww…”Kejutku,
tak lama itu aku juga melihat Aqilla bersama cowok yang diparkiran yang
seminggu lalu yap, cowok itu anak Kedokteran dan mereka sebenarnya udah jadian
4 bulan yang lalu dan sungguh terkejutnya lagi aku melihat Refin dengan
seseorang dan ia menyapa kita.
“hay
Sheil…Hai Lisy kenalin gue baru jadian nih sama Ferdi anak Teknik Mesin”Kenal
Refina kepada kami
“Wah
selamat yaa!Jangan lupa teraktiran ya!”Lisya
“Okeh
nanti ya !”Jawab Ferdi
“Ohya
silahkan duduk!”Ucapku.
Lanjut, pentas pun akan segera mulai
Lisya meninggalkan ku sendirian karena dia akan menyemangati pacarnya
dibelakang panggung yang akan pentas sebentar lagi, selama ku ditinggalkan sendiri
aku hanya bercerita dengan Rendi sebenarnya ingin berbicara dengan Diffo tapi
ya karena Diffo agak cuek aku terpaksa berbicara dengan Rendi dan Bagas tak
lupa aku meminta nomor handphone mereka dan Pin BB nya, lumayan kali aja kan
ada yang nempel.

Hari demi hari berlalu, hari ini malam
minggu dan aku meliahat pintu kos kedua teman ku tertutup rapat dan kurasa
mereka malam mingguan. Aku jadi badmood ,akupun juga ikut jalan untuk menghemat
biaya aku pergi kerumah nenek Aqilla aja, dirumahnya ada warung sekalian
belanja jajanan kecil terus biasanya neneknya Aqilla enak gitu diajak curhat ,
akupun sampai didepan rumah Aqilla tampak sekali warung neneknya Aqilla belum
tutup pasti neneknya belum tidur. Aku pun masuk keteras luasnya rumah nenek
Aqila, sungguh terkejutnya aku ternyata Aqilla lagi pacaran sama si calon
dokter dan disana juga ada Lisya,Rendi dan Diffo disana ntahlah mereka ngapain.
“Hey
Aqilla…Hartly…”Aku menyapa Aqilla dan pacarnya
“Sheill!!
Sini lu!”teriak Lisya.
“untung
aja ada Sheila , jadi lu Diff nggak sendirian nih lo berduaan aja sama
Sheilla!”Suruh Lisya
“Loh
Lisy lu nggak Malming dengan …”
“Ssstttt!”Seru
Lisya untuk aku diam, aku rasa Lisya mau selingkuh.
“Ohya
kami mau Dinner nih jadi pas kan berpasang-pasangan!Diff lo nggak usah banyak
protes ya!hehehe..”ujar Rendi sambil nyengir, dengan wajah juteknya Diffo hanya
mengangkat alis nya dengan berarti setuju,
Hartly pacarnya
Aqilla menyalakan mobilnya yang ia parkir di depan rumah ini. Mobil ini t, yang
menyupir Hartly dan disampingnya Aqilla , di tempat duduk paling belakang Lisya
dan Rendi dengan terpaksa aku duduk ditempat duduk bagian tengah, selama
diperjalanan mereka ketawaan lain hal dengan nya aku sama Diffo yang hanya
diam, Diffo sibuk dengan game yang baru saja dia download, walapun tak ada
berbicara sepatah katapun aku bahagia karena bisa dekat dengan nya di malam
minggu ini.
“Kok diam aja
sih Sheill?”Tanya Lisya.
“Biasanya lo
paling Heboh kalau mau Dinner gini!Apalagi disebelahnya ada someone nya!”Olok
Aqilla, keempat sahabat ku mengetahui kalau aku suka sama cowok yang
disebelahku ini.
“Apaan sih lu
Qill…!”kesalku
Sesampai di café
kami segera duduk di meja yang kursinya 6 ,kamipun memesan makanan.
“tumben lu minum
doang Sheill?? Biasanya lu paling rakus mesan semua makanan ”Tanya Aqilla
“Lo kayak nggak
tau aja … ntar paling minta makanan kita!”Ujar Lisya
“Yang, Si
Sheilla mah sok Jaim dekat Diffo!”ujar pacarnya Aqilla
“Eh… apaan sih
lu Hart!”Kesalku lagi
Tak lama pesanan
pun datang, tampak Diffo meminum Jusnya dan teman-temanku pun melahap
pesanannya, aku jadi kepengen tapi aku kan gak mungkin juga kalau ku makan
sekarang nanti teman ku selese makan , aku baru makan ntar ditinggalin lagi
ntar aku lagi yang bayar , aku kan bawa uang 15 ribu doang lagi. Tetapi tidak
yang kuduga ternyata Diffo tak nyentuh steak yang ia pesan ,ia seperti sedang
menatap seseorang dari kejauhan dan saat itu seseorang itu menghampiri ternyata
itu kak Sehrin anak kedokteran tepatnya seniornya Hartly.
“Hay
guys!!”sapanya

“Eh lu
kenape?Cemburu ya?belum dimakan tuh steaknya !makan deh!”Lisya
“ngapai coba
cemburu … dia bukan siapa-siapa gue tau!!”kesalku
“yaudah makan
deh!”suruh Aqilla menyodorkan makanan
yang belum dimakan Diffo, akupun melahap steak itu.
Seminggu
kemudian tepatnya hari kamis , aku pergi ke fakultas Hukum untuk menghampiri
Lisya. Saat itu juga aku berpapasan dengan pacarnya Lisya dan mulai deh sifat
usil ku.
“Eh Wewel
gombel!”sapa ku , yap namanya Welfin.
“Eh Wewel Gombel
kenapa lu? Masem amat muka lu pagi-pagi!”Ejekku tapi ia tak menghiraukan ku
berjalan lalu berbelok keperpusatakaan.
“Aelah gue
dikacangin , cus aja dah !!”Gumamku dalam hati.
Sesampai didepan
kelas Lisya ternyata ia masih ada dosen didalam nya , dengan terpaksa aku
menunggu, lagian kalau aku kembali kekelas ku , bête banget jam ku habis dzuhur
sekarang masih jam 9.30.
Tepatnya jam 10
tepat , Dosen Lisya pun keluar , Lisya pun menghampiri ku untuk mengajak aku
makan pagi menjelang siang. Saat dijalan aku bertanya-tanya kepada Lisya
“sya, kenapa sih
welfin tuh?gak enak betul wajahnya?”tanyaku
“lu mau tau
kenapa?”Tanya Lisya balik dan aku mengangguk
“tadi malam
Welfin gue putusin!”jawab nya santai
“Hah?Kenapa ?kok
aku baru tau ? terus lu biasanya galau sedih atau apa gitu?”tanyaku yang
bergitu terkejut
“Iya lu baru tau
kan..tadi malam gue mau curhat ke lu, tapi pintu kamar lu udah kunci, okeh
kenapa gue gak galau gue bahagia-bahagia aja kan ya gue udah jadian sama
Rendi!”ucapnya sangat santai
“hah! Rendi? Lu yakin
pacaran sama Rendy , Playboy loh kayaknya!”Ujarku
“Kan kayaknya,
yaudah katanya mau gue traktir yok ke Restauran kota lapar nih !!”Ajaknya lalu
kami pergi ke halte kampus mancari taksi pergi ke restauran
Sesampai disana
sungguh terkejutnya ternyata ada Rendi dan Diffo, aku hanya bisa terdiam,
soalnya kalau aku berbicara ketauan banget gue suka sama Diffo biasalah baru
jatuh cinta gugup gimana gitu ya walaupun pernah disakiti sih.
“Hay Beby!!”sapa
Rendy
“Hay sayang,,
untung kamu bawa Diffo nya hehe”Lisya
“Ohya Diff, lo
minta traktir kan dengan Rendy terus tadi lo Shell minta teraktir kan sama gue
?’tanya Sheilla
“Iya”Jawab
mereka berbarengan
“Ihh sama-sama
jawabnya, jodoh nih !”Ujar Lisya
“Apaan sih lo
Lis!!”ujarku
“Okey … ngomong
dah Diff!”Ujar Rendy to the point
“Eh Diff lo gak
usah sok cuek deh , lo sendiri kan yang bilang suka sama dia , nih udah di
depan ngomong sudah !”Suruh Rendi
“Sheil gue suka
sama lo!dah!”Ujarnya cuek
“iih apaan kayak
gitu, ulangin bro !! Tunjukin kalo lo laki bro!”Tambah Rendi yang bersemangat
“Sheila aku suka
sama lo dan sayang sama lo!lo mau kan jadi pacarku?”Ucapnya serius sambil memegang
tanganku , hatiku bagaikan ada rasanya dag dig dug tak menentu lalu segera aku
menjawab
“Iya aku mau
jadi pacar kamu”
Lalu ahirnya aku
jadian sama Diffo sungguh bahagia nya diriku bisa pacaran sama orang yang aku sayang
dan ku cintai tapi tiba-tiba saat itu..
“Ciiittt!!
Jgerr!”
“Bang
pelan-pelan atuh bang bawa taksi nya!!”Teriak Lisya di telingaku
“si Abang mah
gitu ngalah aja coba sama pengendara motor untung gak ketabrak!”tambah Lisya
yang ada didepanku dan seketika aku terbangun dari tidurku , ternyata tadi
hanya mimpi , aku kira tadi kenyataan bahwa aku jadian sama Diffo tenyata hanya
Mimpi.
“Okeh sampai ,
yok Sheil turun, berapa bang?’tanya Lisya lalu abangnya menunjukkan argo yang
tertera lalu Lisya membayarnya , saat masuk kedalam ada Diffo dan Rendi ,
seperti biasa Diffo tetap cuek banget sama gue.
THE END